Network
MEDIA PAKUAN - Rusia sebelumnya telah berjanji akan menghentikan peperangan dan membuat dua koridor kemanusiaan, yaitu menyerahkan kota dan tentara berhenti berperang.
Peperangan antara Rusia dan Ukraina kian memanas dan belum menemukan titik terang untuk melakukan perdamaian.
Akan tetapi, Rusia telah menawarkan untuk di sudahi operasi militernya pada Ukraina tersebut.
Baca Juga: Pawang Hujan di MotoGP Mandalika 2022 Buat Tertarik, Deddy Corbuzier Niat Undang Rara di-Podcast-nya
Yang mana Rusia mengatakan bahwa mereka akan berhenti jika Ukraina menyerahkan kota Mariupol dan para tentara meletakan senjatanya.
Namun wakil Perdana Menteri Ukraina telah menolak ultimatum dari Rusia untuk menyerahkan Mariupol yang sudah terkepung tersebut.
Rusia pun telah mengatakan bahwa mereka akan menjamin keselamatan bagi semua orang yang telah meletakan senjatanya untuk keluar dari Mariupol.
Baca Juga: Ramzan Kadyrov Sebut Biden Maniak yang Membayangkan sebagai Polisi Dunia
Kota Mariupol sendiri sudah di serang oleh Rusia selama lebih dari dua minggu dan sudah terkepung.
Atas serangan terhadap Ukraina tersebut, Rusia pun telah mendapatkan berbagai sanksi dari negara barat sebagai dukungan terhadap Ukraina.
Yang mana salah satunya negara barat telah memberikan sanksi terhadap ekonomi Rusia sebagai dukungannya tersebut.***
