Wajib di Vaksin HPV! Perempuan Rentan Kanker Serviks, Simak Kata Dokter Spesialis Ginekologi

- 31 Januari 2021, 16:45 WIB
Kanker Serviks.
Kanker Serviks. /Pixabay/Miguel Á. Padriñán
 
 
MEDIA PAKUAN -  Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dicegah melalui deteksi dini dan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV), khususnya untuk tipe HPV 16-18.
 
Cancer Information and Support Center (CISC) dan Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) menyebut kematian akibat kanker serviks meningkat hampir 50 persen.
 
Dan diprediksi akan melampaui angka itu pada tahun 2030 bila tindak dilakukan pencegahan dengan vaksinasi HPV.
 
 
Vaksinasi HPV sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan primer agar mengurangi risiko terkena virus HPV. 
 
Dokter spesialis ginekologi onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta, Widyorini Lestari Hutami mengatakan, anak usia sembilan tahun sudah bisa di vaksin HPV.
 
"WHO menyarankan usia 9 sampai 19 tahun sudah bisa melakukan vaksin HPV," katanya seperti dikutip dari Antara pada Minggu, 31 Januari 2021. 
 
 
Ia menyebut kanker serviks adalah kanker yang menyerang leher rahim dan kasusnya sudah banyak ditemukan di Indonesia, sehingga menempati peringkat kedua tertinggi di dunia. 
 
Sementara kasus kanker serviks pada perempuan menempati urutan keempat setelah kanker payudara, kanker kulit dan kanker paru.
 
Saat ini Kementerian Kesehatan sudah menggalakkan program vaksinasi HPV untuk remaja perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
 
 
"Anak perempuan di kelas 5 SD sudah bisa mendapat suntikan HPV yang pertama, kemudian di kelas 6 SD akan mendapat suntikan yang kedua," ujarnya.
 
Ia menerangkan, selain dengan vaksinasi, kanker serviks juga bisa dicegah dengan melakukan skrining berupa pap smear dan tes HPV. 
 
Bila vaksin HPV dapat dilakukan sejak anak perempuan berusia 9 tahun, maka pap smear paling cepat dapat dilakukan setelah dimulainya hubungan intim untuk pertama kali.
 
 
"Pap smear baiknya dilakukan setiap satu tahun sekali, tapi kalau tes HPV dapat tiga tahun sekali kalau hasilnya negatif," terangnya.
 
Widyorini juga menegaskan, tidak benar kalau ada referensi yang menyebutkan vaksin HPV tidak boleh diberikan kepada perempuan yang sedang datang bulan.
 
"Yang penting si penerima dalam keadaan sehat. Sementara untuk perempuan dewasa, suntikan vaksin HPV diberikan dengan catatan si penerima vaksin tidak boleh dalam kondisi hamil," tuturnya.***Samsun Ramlie
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x