Dicela Luhut Habis-habisan saat Tampilkan Video Kampanye, Najwa Shihab : Inilah Faktanya

25 September 2020, 08:35 WIB
mata najwa /

MEDIA PAKUAN - Di tengah Kasus pandemi Covid-19 yang sedang naik-naiknya, pemerintah pastikan akan melanjutkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh menteri koordinator kemaritiman dan investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam akun Youtube Najwa Shihab pada 24 September 2020.

Dalam videonya, luhut menegaskan bahwa ia akan mengikuti instruksi Presiden terkait pelaksanaan Pilkada 2020.

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

"Kalau di tentara itu ada proses pengambilan keputusan hanya dua, kalau sudah diputuskan, laksanakan, amankan. Gak boleh lebih dari itu, itu yang saya dapatkan dari para senior saya dulu," ujarnya.

Seperti yang diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel "Najwa Shihab Ditegur Saat Tampilkan Video Kampanye, Luhut: Kamu Ngapain Memprovokasi Gambar Ginian?", keputusan ini dikeluarkan saat tren kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi.

Sehingga tak sedikit pihak merasa khawatir adanya klaster baru yang diciptakan saat Pilkada 2020 tetap dilangsungkan.

Baca Juga: Petani Sukabumi Gigit Jari, Harga Pupuk Semakin 'Melangit'

Namun berdasarkan keterangan Luhut, terdapat langkah-langkah yang telah dipastikan agar Pilkada tak menjadi klaster baru Covid-19.

"Jadi apa yang mau kita lakukan, dan Presiden setuju. Kita usulkan pada KPU (Komisi Pemilihan Umum) maupun Bawaslu nanti dan juga sudah kepada Kapolri supaya dibatasi nanti kampanye," ujarnya.

Terdapat hal cukup menarik saat Luhut menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pembawa acara, Najwa Shihab.

Baca Juga: Daftar Harga dan Perbedaan Samsung S20 FE dan Galaxy S20, Harga Terpaut Rp4 Jutaan

Pada salah satu segmen, Luhut tengah mengimbau kepada pihak yang ingin terjun dalam dunia politik agar tetap tenang menjelang Pilkada 2020.

Saat itulah tim Najwa Shihab menampilkan cuplikan video konser di tengah kampanye beberapa waktu lalu.

Terlihat orang berdesak-desakan menonton konser sehingga melanggar protokol kesehatan Covid-19 yang selama ini digaungkan.

Baca Juga: Peringatan Dini, Sukabumi Berpotensi Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang

Luhut menilai bahwa video tersebut merupakan tindakan provokasi yang seharusnya tak dilakukan.

"Jadi seperti ini misalnya, maaf ini jangan marah Najwa, kayak gini kamu ngapain memprovokasi gambar-gambar kayak ginian kan gak perlu," ujarnya.

Najwa Shihab kemudian menyanggah bahwa video yang ditampilkan merupakan kenyataan di lapangan, bahwa protokol kesehatan menjelang Pilkada 2020 cukup susah diterapkan.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Jumat, 25 September 2020 dan Jadwal Bioskop Trans TV

"Maaf Pak Luhut saya tidak memprovokasi, saya hanya menunjukkan apa yang terjadi di lapangan. Inilah fakta yang terjadi di lapangan dan saya yakin juga Pak Luhut sudah tahu lapangan seperti ini," ujar Najwa.

Namun, Luhut mengatakan bahwa sebaiknya Najwa Shihab beserta tim tak mengangkat topik-topik yang bersifat 'memprovokasi'.

"Iya tahu, tapi gak perlu lagi 'dianukan' begini, kita cari lah sekarang topik-topik yang tidak membuat seperti ini. Itu imbauan saya karena ini yang membuat kita sendiri itu tanpa disadari kita turut membuat katut (terbawa) karena ini tangggung jawab kita kepada kemanusiaan," tambahnya.

Baca Juga: Samsung Galaxy S20 FE Bagi-bagi Hadiah 24 September 2020 - tanggal 8 October 2020.

Dalam momen tersebut Najwa sempat menyinggung bahwa tugas kemanusiaan pun tampaknya harus dilakukan oleh pemerintah sebab bertanggung jawab terhadap kesehatan publik.

"Tapi dengan tadi sudah memberikan rambu-rambu yang jelas aturan main yang jelas mestinya bisa (diterapkan protokol kesehatan, red)," ujar Luhut.

Reaksi Luhut ketika Najwa Shihab menampilkan video konser kampanye beberapa waktu lalu pun diunggah oleh akun Twitter @Cobeh09 pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Dramatis! Petugas BPBD Sukabumi Selamatkan Kucing Di lorong Rumah

Kini unggahan tersebut telah mencapai 3,5 ribu jumlah likes disertai berbagai komentar.*** Adi.

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler