MEDIA PAKUAN-Memasuki musim penghujan petani Kota Sukabumi hanya bisa mengeluh. Mereka kecewa harus menghentikan aktivitas bercocok tanah seiring harga pupuk melangit.
Kenaikan harga pupuk yang sulit dibeli, membuat petani harus menunggu hingga harga pupuk kembali turun.
Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang anggota kelompok tani di Kampung Cibungur, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi Aisyah (57).
Baca Juga: Peringatan Dini, Sukabumi Berpotensi Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang
Dia mengaku merangkaknya harga pupuk terpaksa para petani harus menghentikan tanam padinya.Padahal sebelumnya, para petani sudah melakukan penggemburan lahanya.
"Tapi yang terjadi saat menebar bibit padi, harga pupuk telah merangkak naik hingga sulit dibeli," katanya.
Aisyah mengatakan harga pupuk jenis urea yang biasanya satu kilo itu dibandrol sekitar Rp2.500, kini menjadi Rp7 ribu/kg. Begitupun jenis phonska yang tentu saja akan lebih tinggi dari harga pupuk urea.
Baca Juga: Dramatis! Petugas BPBD Sukabumi Selamatkan Kucing Di lorong Rumah
"Dulu harga Pupuk urea itu per karung mencapai Rp90 ribu, dan phonska per karungnya Rp115 ribu, tapi kata teman saya phonska itu menjadi Rp140 ribu per karungnya. Selain naik, pupuk juga sulit didapat saat ini,"katanya.