MEDIA PAKUAN-Pro dan kontra Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Sukabumi di tunda mulai menyeruak.
Kekhawatiran merebaknya penambahan warga terpapar covid-19, menjadi alasan Pilkada di Kabupaten Sukabumi didesak untuk ditunda.
Apalagi dikhawatirkan semakin menyeruak terutama saat kampanye berlangsung. Terbukti ketika proses pendaftaran seluruh pasangan bakal calon tidak berkutik ketika ratusan pendukung mengikutinya.
"Ketika ratusan pendukung mengikuti proses pendaftaran, para bacalon tidak berkutik ratusan orang pendukung mengiringi pendaftaran," kata pengamat sosial dan Politik Sukabumi, Andi Supriyadi.
Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, Permintaan Ikan Cupang Meningkat
Bahkan kata Andi Supriyadi pengerahan jumlah massa tidak mungkin terbendung saat kampanye pasangan calon kepala dan wakil daerah berlangsung.
Akhirnya, kecemasan penambahan warga terpapar corona tidak bisa terelakan lagi. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi kluster Pilkada.
"Melihat laju kembangan kasus corona ini memang sih sebaiknya KPU dan DPR menunda pelaksanaan Pilkada ini. Resikonya cukup tinggi," katanya.
Kendati membenarkan penundaan akan sangat berdampak.Terutama kata Andi Supriyadi, hak konstitusional dan hak demokrasi rakyat juga akan terganggu." Memang sangat berdampak demokrasi rakyat, terganggu, "katanya.