Baca Juga: Comeback! Lirik Lagu HARD dari SHINee yang Lengkap Dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Seperti kisah tentang qurban pertama kali yang dilakukan oleh anak Nabi Adam As, Qabil dan Habil, yang diceritakan dalam QS Al-Maidah ayat 27 yang berbunyi:
"Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, "Sungguh, aku pasti membunuhmu!" Dia (Habil) berkata, "Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa."
Berdasarkan ayat di atas, diketahui bahwa Allah SWT menerima qurban terbaik, yang telah disiapkan dengan bagus.
Dengan begitu, Allah SWT memberikan isyarat kepada kita agar memberikan hewan qurban paling terbaik sesuai dengan kemampuan diri kita.
Baca Juga: BPNT 2023 Cair untuk KPM, Segera tarik Bansos Rp400.000 Kemensos di Kantor Pos Indonesia
"Maka dari itu kita mendapatkan keikhlasan yang menjadikan pahala berlipat, menjadikan timbangan pahala berat. Dan itu berpeluang menghadirkan ridho Allah SWT menutupi kesalahan kita sehingga mempercepat kita melewati sirat," kata ustadz Adi Hidayat.
"Barang kali ini yang dimaksudkan menjadi kendaraan dalam konteks amalnya bukan hewannya," lanjutnya.