MEDIA PAKUAN - Denmark merupakan negara yang paling tidak ramah terhadap Islam, dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya.
Tidak ramahnya terhadap orang Muslim terbukti dalam kejadian yang pernah terjadi selama ini.
Kejadian pertama itu adanya pengakuan dari salah satu mahasiswa Denmark pada 2001 silam, ia mengatakan adanya rasisme budaya terhadap umat Muslim.
Bukti kedua adanya laporan dari Ueropean Monitoring Center (EUMC) yang menetapkan Denmark sebagai negara yang paling sering terjadi kasus-kasus minoritas.
Baca Juga: Fakta Menggemarkan Umat Muslim Dunia, Ada Acara Maulid Nabi di Thailand?
Baca Juga: 300 Ratus Warga Thailand Berbondong-bondong Jadi Muslim, Apa Sebenarnya Terjadi?
Maka dari itu , umat Muslim di Denmark sangat kesulitan aksen di tempat-tempat umum di negara tersebut.
Muslim di Denmark dilarang masuk restoran dan klub serta perempuan berjilbab dilarang masuk bus umum.
Berdasarkan data laporan dari Institute for Human Rights Denmark, nama-nama orang yang ke Arab-araban selalu mengalami diskriminasi.
"Saya sudah tinggal di Denmark selama 24 tahun. Dan, sampai saat ini saya belum bisa mendapatkan kewarganegaraan. Saya masih memakai paspor pengungsi. Ini rasialis," ucap Mejeed Essam yang dikutip Media Pakuan pada Senin, 24 Januari 2022 dari one-europe.info.
Menurut pria Muslim tersebut, keluarganya yang berada di Jerman, Swedia, Inggris dan Prancis, mereka otomatis menjadi warga negaranya, sedangkan ia tidak di Denmark.
Itulah bukti mengapa umat Muslim sangat dikucilkan sekali di salah satu negara Eropa tersebut.***