Gadis Gadis Muslim yang Mengenakan Jilbab Dilarang dalam Kelas di Perguruan Tinggi India, inikah Penyebabnya?

- 19 Januari 2022, 15:15 WIB
mahasiswi muslim ini dipaksa duduk diluar dan absen dari kelas karena berhijab di India
mahasiswi muslim ini dipaksa duduk diluar dan absen dari kelas karena berhijab di India /tangkap layar twitter@Imran Khan



MEDIA PAKUAN - Sekelompok mahasiswa muslim di sebuah perguruan tinggi wanita yang dikelola pemerintah di distrik Udupi di negara bagian Karnataka India, tidak diperbolehkan duduk di dalam kelas selama berminggu minggu.

Mereka tidak diizinkan untuk duduk di dalam kelas karena mereka mengenakan Hijab pada saat akan mengikuti pelajaran.

Kejadian tersebut bermula ketika AH Almas dan dua temannya masuk kelas pada Desember 2021.

Namun pada saat mereka akan mengikuti pelajaran guru itu langsung berteriak kepada mereka "Keluar".

Baca Juga: Menyedihkan! Persija Sepakat Putuskan Kontrak dengan Angelo Alessio

Baca Juga: AS berusaha meredakan krisis yang dibuat Rusia, Ukraina : Kami Ingin Perdamaian

“Ketika kami tiba di pintu kelas, guru mengatakan kami tidak bisa masuk dengan hijab,” kata Almas yang dikutip Media Pakuan dari aljazeera, Rabu 19 Januari 2022.

"Dia meminta kami untuk melepasnya." sambungnya

Sejak itu, sekelompok enam mahasiswi tersebut dipaksa untuk duduk di luar kelas.

Hal tersebut karena administrasi perguruan tinggi menuduh mereka melanggar aturan karena Hijab bukan bagian dari seragam.

Baca Juga: Kenang Vanessa Angel saat Bebas dari Lapas, Fadly Faisal Beberkan Wajah Bahagia Kakak Ipar

Baca Juga: Kejadian Aneh di Tanah Suci, Kakek ini Disambut Orang yang Tidak dikenal Saat Umroh, Apa ini Balasannya?

Namun ke enam wanita tersebut membantah, menurut mereka bahwa Jilbab adalah “bagian dari iman mereka” dan mempraktekkannya adalah “hak mereka yang dijamin oleh hukum”.

Mereka telah mempertahankan sikap menantang bahkan ketika pemerintah diduga menggunakan “taktik tekanan” untuk memaksa mereka menyerah.

Gadis gadis muslim tersebut telah absen dari kelas sejak 31 Desember.

“Kami tidak akan mengalah, tidak mungkin,” kata Aliya Assadi, yang merupakan bagian dari kelompok itu

Protes mereka telah membuat marah administrasi perguruan tinggi yang, menurut kelompok itu, memaksa mereka untuk menulis surat yang menerima bahwa mereka tidak masuk kelas dengan tinggal di rumah sendiri.

“Kami mencoba menolak tetapi kepala sekolah dan guru mengancam kami bahwa mereka akan menghancurkan karir kami,” kata Muskan Zainab, siswa lain.***



Editor: Iing Nuryasin

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x