Jangan biarkan anak-anak kami menangis pilu di saat anak-anak kalian tertawa gembira.
Jangan biarkan kami kelaparan di saat kalian terlelap tidur karena kekenyangan,”
Kenapa kami yang harus dikorbankan karena ketakutan kalian yang tidak sama sekali kami takuti?
Yang kami takuti apabila anak dan istri kami mati kelaparan karena tidak makan pak. Siapa yang mau bertanggung jawab?
Padahal kamu kan beragama, kalian kan beragama dan Allah menyuruh kami tetap berusaha dan bertanggung jawab terhadap anak dan istri kami. Itu yang kami pertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Kenapa kami selalu dihadapkan dengan aparat hukum? Dibentak, dihardik, seakan kami ini teroris. Padahal kami ini pejuang dan pahlawan bagi keluarga kecil kami pak.
Di saat kalian berbagi THR, kami hanya bisa berkata "apakah besok hari, anak-anak kami dapat makan?". Apakah kalian pernah merasakan di saat semua orang tidur nyenyak, ada seorang sopir tetap terbangun dan bekerja menafkahi keluarganya, demi memberikan kehidupan yang layak untuk anak istrinya.
Baca Juga: Alasan TKW Indonesia Ini Menikah dengan Berondong Afrika: Dia Punya Sesuatu yang Lebih
Apakah ada cara lain yang bijak dengan tidak membunuh mata pencaharian kami? Berilah aturan yang adil, berilah aturan yang adil buat kami.
Semoga bapak-bapak di sana yang menjadi penguasa mendapatkan hidayah. Terima kasih