Keutamaan Luar Biasa! 6 Puasa Sunnah Sering Dikerjakan Rasulullah SAW: Simak Apa Saja?

8 Juni 2024, 11:20 WIB
Ilustrasi Puasa sunah hari Senin dan Kamis /Pixabay/

 

MEDIA PAKUAN - Puasa sunnah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menambah pahala.

Selain puasa Arafah dan puasa di bulan Dzulhijjah, ada banyak puasa sunnah lainnya yang memiliki keutamaan besar dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim.

Artikel ini akan membahas beberapa puasa sunnah yang bisa dilakukan selain di bulan Dzulhijjah.

1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa Senin dan Kamis adalah salah satu puasa sunnah yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Beliau bersabda: "Amal-amal perbuatan manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku suka ketika amalanku diperiksa aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Jelang KAA ke -70 Kemlu Selenggarakan Road to Platinum Jubilee

Puasa ini dilakukan setiap minggu, pada hari Senin dan Kamis, dan memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Selain itu, puasa ini juga mengajarkan disiplin dan pengendalian diri.

2. Puasa Ayamul Bidh (Hari Putih)
Puasa Ayamul Bidh dilakukan setiap bulan pada hari ke-13, 14, dan 15 dari kalender Hijriyah.

Hari-hari ini disebut "Hari Putih" karena pada malam-malam tersebut, bulan purnama bersinar terang.

Rasulullah SAW bersabda: "Jika kamu berpuasa tiga hari setiap bulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: 8 Tips Menyimpan Daging Tetap Segar dan Aman Dikonsumsi: Ini Caranya!

Puasa Ayamul Bidh sangat dianjurkan karena pahalanya setara dengan puasa sepanjang tahun jika dilakukan secara konsisten setiap bulan.

3. Puasa Asyura
Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umat Muslim untuk berpuasa pada hari ini. Beliau bersabda: "Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

Untuk lebih menyempurnakan puasa Asyura, disarankan juga untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Puasa Tasu'a), mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

4. Puasa Syawal
Puasa Syawal dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, setelah Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah dia berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim).

Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah, asalkan masih berada di bulan Syawal. Keutamaan puasa ini sangat besar karena melengkapi pahala puasa Ramadhan.

Baca Juga: Komitmen UMMI Sukabumi di Usia ke 21, Menyiapkan Generasi Inovatif untuk Indonesia Emas 2045

5. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa yang paling disukai oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Bukhari dan Muslim).

Puasa Daud mengajarkan keseimbangan antara ibadah dan kehidupan sehari-hari, serta menunjukkan keteguhan dan ketekunan dalam beribadah.

6. Puasa pada Hari-Hari Haram Berpuasa
Ada beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa, seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Namun, selain hari-hari tersebut, puasa sunnah lainnya sangat dianjurkan.

Baca Juga: Ngeri! 7 Jenis Makanan Dapat Merusak Otak Manusia: Segera Hindari Demi Kesehatan Otak Anda, Ini Alasannya

Puasa sunnah merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain puasa Arafah dan puasa di bulan Dzulhijjah, puasa Senin dan Kamis, Ayamul Bidh, Asyura, Syawal, dan Puasa Daud adalah beberapa puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar. ***

 

Editor: Ahmad R

Tags

Terkini

Terpopuler