Sunan Kalijaga Orang Pertama Memperkenalkan Ketupat

1 Agustus 2020, 15:16 WIB
Ketupat lebaran. //Instagram/@ahmadesaar

 

MEDIA PAKUAN- DI Indonesia, ketupat merupakan salah satu hal yang sangat identik dengan lebaran. Bukan saja perayaan hari raya Idul Fitri bahkan Hari Raya Idul Adha pun dipasti hampir disetiap rumah tersedia makanan yang satu ini.

Makanan yang terbuat dari anyaman daun kelapa atau pun daun pandan yang diisi beras ini, memang terlihat sangatlah sederhana. Tapi, menjadi yang paling dicari saat hari yang fitrah tiba.

Baca Juga: Peluang Bekerja di Luar Negeri, Ini Syaratnya

Ada yang unik dengan namanya ketupat ini Sebenarnya, bagaimana ya asal usul ketupat menjadi khas lebaran?

Yuk..! Kita simak, Konon katanya makanan ini ternyata diperkenalkan saat Islam masuk ke tanah Jawa loh.

Menurut Cerita atau Beja Ti Batur Sunan Kalijaga orang yang pertama memperkenalkan makanan ini kepada masyarakat Jawa. Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Baca Juga: Afrika Selatan Menolak ' AS ' Jangan Jadikan Medan Perang Tanah Kami

Nah kawan tahu ga Bakda ? Bakda (Sesudah) jadi yang di sebut Bakda Kupat itu dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda katanya.

Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan. Menurut para ahli, sebuah ketupat memiliki beberapa makna, yakni:

Baca Juga: Sebelum Disembelih, Hewan Kurban Dirias Awas Wabah Pandemi Covid-19

• Dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat ini mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia.

• Setelah dibuka akhirnya akan terlihat nasi yang putih, yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

Baca Juga: Duta Besar AS Jeffrey Ross Gunter, Sebut Islandia Bagai virus Cina yang tidak terlihat

• Dilihat dari bentuk ketupat ini mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.

• Karena kupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan, maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “Kupat santen”, Kula lepat nyuwun ngapunten (saya salah mohon maaf).

Baca Juga: Nasi Kemarin Bisa Berbahaya Kalau Salah Cara Menyimpannya

• Dan, penggunaan janur sebagai kemasan pun memiliki makna tersembunyi. Janur dalam bahasa Arab yang berasal dari kata “jaa a al-nur” bermakna “telah datang cahaya”. Sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan “sejatine nur” (cahaya). Dalam arti lebih luas berarti keadaan suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadhan.

Jadi, setelah melaksanakan lebaran (saling maaf memaafkan) dipesankan untuk menjaga sikap dan tindak yang baik, sehingga dapat mencerminkan budi pekerti yang baik pula. Begitulah asal mula ketupat jadi simbol lebaran.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler