MEDIA PAKUAN- Dengan meningkatnya ketegangan antara China dan AS, Afrika tampaknya telah menjadi medan perang baru bagi Washington untuk menyerang Beijing.
Pasalnya kedua negara tersebut telah menjalin kerjasama, Afrika selatan, negara pertama yang menjalin hubungan bilateran .Cina berkomitmen untuk bekerja sama dalam proyek BRI strategis dan berkualitas tinggi di Afrika Selatan dan di benua itu.
Baca Juga: Duta Besar AS Jeffrey Ross Gunter, Sebut Islandia Bagai virus Cina yang tidak terlihat
Faktanya, mengingat implikasi serius COVID-19 bagi perekonomian Afrika Selatan, Presiden Ramaphosa baru-baru ini menyatakan bahwa Afrika Selatan "menempatkan infrastruktur sebagai jantung pemulihan ekonomi pasca-COVID-nya." ujar Gert Grobler (Grobler), mantan diplomat senior di Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan.seperti yang dilansir dari Golbal Times.
Grobler menambahkan, "Inisiatif infrastruktur" yang vital ini dapat menawarkan peluang menarik untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Tiongkok-Afrika Selatan dalam konteks BRI dan juga melihat pembentukan ikatan ekonomi yang kuat dan komprehensif antara kedua negara.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membersihkan Bulu Kulit Kepala Kambing dan Sapi
Namun faktanya AS, dalih negara adi kuasa ini telah merekayasa meyebutkan Afrika sebagai kesalahan "kolonial baru" dan "perangkap utang"
Menurut Grobler, Serangan kontraproduktif dan jahat ini sangat berfokus pada kerja sama ekonomi. Mereka bertujuan untuk secara sengaja menyesatkan dan memanipulasi opini publik tentang niat sebenarnya Tiongkok di Afrika dan secara global.
Baca Juga: Belasan WNI Terpilih Jadi Haji Istimewa Tahun Ini