Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyampaikan masih banyak ibu menyusui yang belum memahami cara dan teknis yang tepat saat memberikan ASI untuk anak.
Baca Juga: Ajak Netizen Nonton Channel YouTube Fuji, Frans Faisal Heran Sang Adik Selalu Makan di Setiap Vlog
Hasto dalam Program Halo Indonesia milik DAAI TV menyampaikan “ASI itu sangat penting, tapi saya ingin mengkritik perempuan, saat ini memberi ASI itu tidak eksklusif,” kata nya.
Dokter menyarankan ibu memberikan ASI setiap tiga jam sekali, agar asupan gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang dapat terpenuhi.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Jadi Agama yang Resmi, Akhirnya Austria Izinkan Islam Diajarkan di 1800 Sekolah Umum
Banyak para ibu yang keliru dengan memberikan air susu selama tiga jam dengan menggunakan masing-masing sisi payudara.
Padahal ASI harus diberikan secara bergantian, untuk menghindari pembengkakan pada salah satu payudara ibu.
Melansir dari Antara, “Jangan hanya payudara sebelah saja, kanan dan kiri harus kena semua dalam waktu tiga jam itu. Ini kan sering salah, ada yang tiga jam, payudara kanan nanti tiga jam, berikutnya payudara kiri. Itu salah akhirnya tidak keluar,” kata Hasto.
Panjang badan serta berat badan bayi harus menjadi perhatian Ibu saat ini.
Panjang badan anak minimal 48 senti meter dan berat badan mencapai 2,5 kilogram, harus gencar diberikan ASI eksklusif dengan cara yang benar agar tak ada lagi kekerdilan atau stunting pada anak.
Baca Juga: Kisah Dibalik Kakek Usia 77 Tahun Beserta Istrinya Berangkat Umroh Cukup Hanya Membawa Rp 500 Ribu
Pada masa pemberian ASI eksklusif, masih banyak yang menyusui anak bersamaan dengan memberikan makanan pendamping ASI sebelum bayi berusia enam bulan, padahal ini tidak bagus untuk pertumbuhan anak.
Hasto menegaskan sangat penting diperhatikan bahwa menyusui itu penting sekali. Pada ibu, semua cobalah lihat, sekarang ada bayi-bayi yang lahir kurang dari 48 sentimeter dan beratnya kurang dari 2,5 kilo gram.
"Jadi, saya minta tolong, ASI enam bulan penuh jangan ditambah yang lain-lain,” katanya. ***