Korban Pembunuhan dan Kekerasan Seksual! Kata Polisi Soal Mayat Bocah Sukabumi di Jurang Dekat Rumahnya

- 1 Mei 2024, 16:39 WIB
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Jenazah MA (7) bocah yang ditemukan tewas pada Minggu 17 Maret 2024 sekitar pukul 05.30 WIB di jurang perkebunan dekat rumah neneknya di Kampung Cijarian Kaler RT 26 RW 08 Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi telah selesai dilakukan ekshumasi.

Proses ekshumasi yang melibatkan tim forensik dari RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi menyebutkan bahwa terdapat bekas luka kekerasan akibat benda tumpul pada tubuh korban tepatnya di bagian leher.

"Ada beberapa temuan yang dicurigai adalah tanda kekerasan itu kami periksakan ke laboratorium hasil sampel sampelnya tadi yang dicurigai ternyata memang ada tanda kekerasan di daerah leher dan juga di daerah lubang pelepas," Dokter Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Nurul Aida Fathia, Kamis 1 Mei 2024.

Penyebab kematian korban menurut dugaannya karena kehabisan napas setelah mengalami bekas tanda kekerasan pada bagian lehernya.

Baca Juga: Diduga Ada Kejanggalan, Polisi Ekshumasi Jenazah Bocah Sukabumi yang Hilang Dicari Neneknya

"Penyebab kematian adalah yang di leher itu yang cukup untuk menimbulkan kematian. Dalam hal ini kalau ada kekerasan di leher tentunya bisa menghalangi jalan napas. Kalau menghalangi jalan napas ya berarti kematiannya mengarah ke kekurangan oksigen atau mati lemas," ucapnya.

Proses ekshumasi terhadap jenazah bocah 7 tahun di Kadudampit Kabupaten Sukabumi.
Proses ekshumasi terhadap jenazah bocah 7 tahun di Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Istimewa

Selain itu, Aida menyebutkan, terdapat luka pada lubang pelepas (anus) yang ditemukan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter forensik dan dokter patologi anatomi.

"Jadi kalau untuk secara kasat mata itu hanya tampak pengelupasan kulit arinya aja kaya luka lecet, tapi karena kondisinya sudah busuk jadi tidak terlalu jelas kalau orang hidup ada darah dan segala macem. Sehingga kami kirim ke laboratorium ternyata secara mikroskopis itu ada tanda perlukaan," paparnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah