Baca Juga: Adu Lisung Wakili Kota Sukabumi di Festival Permainan dan Olahraga Tradisional Jawa Barat 2024
"Jadi silat ini bisa masuk juga di event KONI dan event pencak silat pertandingan dari mulai PON, Sea Games dan juga kemudian silat ini bisa masuk ke dinas pemuda olahraga dengan olahraga tradisional. Dan silat ini juga bisa masuk ke dalam event pariwisata seni dan budaya. Sehingga pencak silat ini luar biasa bisa masuk ke berbagai macam elemen," ungkapnya.
Di sisi lain, pencak silat menjadi salah satu keunggulan di Ponpes Dzikir Al Fath yang membuat pesantren tersebut juara pada bidang seni budaya di tingkat provinsi Jawa Barat.
"Dengan pencak silat ini maka Pesantren Dzikir Al Fath menjadi pesantren juara pertama Jabar juara. Pesantren yang unggul di bidang seni dan budaya. Seni dan budayanya pencak silat," paparnya.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengapresiasi keanekaragaman aliran pencak silat yang juga bisa melahirkan kesenian tradisional lainnya seperti yang telah ditampilkan di festival Silat Syawal.
Baca Juga: Simbol Persatuan, Kata Pendekar Sepuh Jawa Barat Soal Usulan Hari Pencak Silat Nasional
"Alhamdulillah salah satu paguron yang sangat aktif dan kreatif adalah paguron Sang Maung Bodas dari Pesantren Al Fath yang sejak awal saya ikut mengesahkan pendiriannya, dari IPSI juga banyak membina mengenai seninya di sini. Kalau modalnya memang luar biasa, prof Fajar ini sudah mempunyai aliran sendiri dari leluhurnya. Terutama permainan-permainan bola api (Boles), Lisung dan itu dikolaborasikan dengan gerakan-gerakan silat IPSI dulu," tuturnya.
"Saya kira sangat unik variasi di Indonesia ini, tadi dipamerkan oleh para sesepuh ada dari Cikalong, Cimande, ada Tapak Suci dan lain sebagainya. Termasuk tadi yang cukup ngeri debus itu orang Sukabumi, orang Subangjaya. Paguronnya di Kota Sukabumi," ujarnya.
Dia berharap, dengan kemunculan festival seperti ini dapat terus menjaga eksistensi dan melestarikan budaya pencak silat yang saat ini sudah mendunia.
"Silat sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh dunia melalui PBB ya jangan sampai hilang. Jangan sampai tidak dilestarikan dan tidak diikuti oleh generasi berikutnya. Saya kira itu yang paling utama," bebernya.