Pembeli yang datang menurutnya bukan hanya orang yang menjalankan ibadah puasa, namun juga ada dari kalangan non Islam.
"Produksinya dari siang, pagi belanja lalu siang membuat para suster ramai-ramai untuk menyediakan. Jadi kami siang juga tidak istirahat," cetusnya.
"Inisiatif kami dari komunitas para suster. Terus gini loh, kalau nanti lewat, kami kasih, kami berbagai, pertengahan (Ramadan) itu akan membagi takjil juga untuk tukang ojek, sopir angkot, nanti mendekati buka puasa dengan karyawan yang Muslim," tandasnya.
Sisilia pun tak menyangka bahwa kegiatannya itu bakal viral di media sosial. Usai viral, menurutnya banyak warga yang kemudian datang, baik untuk meliput maupun membeli takjil.
"Mereka mungkin penasaran, yang bukan Muslim pun akhirnya pada beli. Tapi kami tetap menyediakan sesuai yang bisa jangkau 25 porsi, tidak pernah nambah," pungkasnya.***