Network
Baca Juga: Sukabumi Dinilai Layak Masuk Aglomerasi, Heri Gunawan Ungkap Alasannya
Menurutnya, kondisi cucunya saat ditemukan warga tubuhnya bersih dengan keadaan terbaring. Dia mengatakan, bocah itu selama ini mengidap penyakit asma.
"Jasad utuh teu aya nanaon. Kaayana ngarengkol gening, kan saur batur cenah darahnya gening. Padahal teu aya darah mah, bersih (jasad utuh ga ada apa apa. Keadaannya meringkuk, kan kata orang orang darahnya. Padahal ga ada darah, bersih -red)," ucapnya.
Dia mengungkapkan, bocah tersebut selama ini tinggal bersamanya karena ayahnya bekerja di Garut dan ibunya bekerja di Depok.
Sementara itu Kapolsek Kadudampit Resor Sukabumi Kota IPTU Awan Kurniawan mengatakan, pihak kepolisian menegtahui kabar tersebut saat warga melaporkan adanya temuan mayat pada Minggu 17 Maret 2024 pagi.
"Pergi dari rumahnya Sabtu jam 10.00 WIB jadi menurut keterangan neneknya biasa maen sama temen-temennya. Dicari ke sore ge budak mah biasana kitu ulin cuman biasana Maghrib pas buka puasa ada, ini ga ada (Dicari ke sore juga anak mah biasanya gitu main cuman biasanya Maghrib pas buka puasa ada, ini ga ada-red)," tuturnya.
"Pas beres tarawih ga muncul muncul makanya dicari sama warga semua sampai jam 2 sahur. Beres sahur disisir lagi ketemu jam 05.30 WIB," tandasnya.
Bocah itu ditemukan pada radius tak jauh dari rumah neneknya. Saat ini menurutnya jasad korban telah dimakamkan oleh keluarganya.
"Radius berapa meter dari rumah ga jauh lah. Kurang lebih 50 sampai 100 meter dari rumah neneknya. Bawahnya sungai kecil. Jadi ngagoler kitu tah (terbaring gitu-red). Tangannya sebelah kiri, kaku. Jadi pas dipanaskan dimandian bisa lurus lagi," jelasnya.***
