Alat Peringatan Tsunami di Pesisir Selatan Sukabumi Rusak BPBD Optimalkan TWS Tersisa

- 27 September 2020, 21:32 WIB
/

MEDIA PAKUAN- Antisipasi hasil kajian para periset Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang adanya gempa megathrust di selatan Pulau Jawa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dihadapi berbagai kendala.

Hampir sebagian besar peralatan peringatan dini atau Tsunami Warning System (TWS) tidak bisa dipergunakan secara optimal alis rusak. 

Padahal TWS disiagakan untuk mendeteksi potensi tsunami. Apalagi dari hasil riset gelombang  dengan ketinggian hingga mencapai 20 Meter harus disiagakan secara optimal. 

Baca Juga: Potensi Tsunami, BPBD Kabupaten Sukabumi Siagakan TWS di Seluruh Pesisir Palabuhanratu

Sementara hanya 4 dari 8 TWS yang masih berfungsi optimal. TWS kini disebar di pesisir dan laut lepas di Kecamatan Tegalbuleud  dan Kecamatan Ciracap. 

"Sebenarnya delapan TWS rusak, setelah dilakukan perbaikan hanya empat yang kini masih berfungsi," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna.

Sebenarnya, kata Daeng Sutisna, luas pesisir selatan diwilayah Sukabumi memanjang hampir 117 Km, TWS yang disebar harus lebih dari dua puluh titik.

Baca Juga: Isu Tsunami 20 Meter Resahkan Warga, Pemilik Hotel di Pesisir Pantai Pangandaran Dibuat Gigit Jari

Sementara saat ini hamparan pesisir pantai yang meliputi 9 Kecamatan. 

"Perlu ada penambahan TWS lainnya. Karena wilayah pantai selatan di Sukabumi relatif sangat luas dengan bentangkan lebih dari 117 Km," katanya. 

Untuk mengurangi dampak bencana tsunami, kata Daeng Sutisna, bekerjasama dengan BPNP di Jakarta, telah dipasang ratusan rambu peringatan dini di sepanjang pantai selatan. 

Baca Juga: Kabar Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter Berdampak Terhadap Kunjungan Wisata Pangandaran

" Termasuk telah memasang rambu rambu lokasi evakuasi. Sehingga saat terjadi tsunami warga dapat segera dievakuasi," katanya.

Daeng Sutisna mengatakan telah menyiagaan empat peralatan di pesisir dan lepas pantai di Kecamatan Tegalbuleud dan empat lainnya di Kecamatan Ciracap untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan gelombang tsunami menerjang di dua kawasan tersebut.

Apalagi kedua daerah merupakan daerah datar yang sedikit memiliki perbukitan. Sehingga proses evakuasi saat bencana tsunami harus segera dilakukan bila sewaktu-waktu terjadi.

Baca Juga: Gegerkan Prediksi Tsunami Dipesiri Selatan Pulan Jawa

"kami terus melakukan pemeliharaan dan pengecekan peralatan peringatan dini gelombang tsunami di Kecamatan Tegalbuleud dan Kecamatan Ciracap," katanya. ***

 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x