Kekeringan di Sukabumi Masih Berlangsung, Warga Nyalindung Antre Dapatkan Air Bersih

- 21 Oktober 2023, 14:27 WIB
Distribusi bantuan air bersih di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi untuk warga yang terdampak kekeringan.
Distribusi bantuan air bersih di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi untuk warga yang terdampak kekeringan. /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Kekeringan di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat belum berakhir. Sejumlah kecamatan hingga hari ini masih kesulitan mendapatkan air.

Salah satu daerah yang masih merasakan dampak kemarau panjang tersebut adalah Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi.

Untuk itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 15 ribu liter.

PMI mengerahkan tiga unit mobil tanki air untuk pendistrbusian air bersih untuk Desa Mekarsari dan Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung pada Jum'at 20 Oktober 2023.

Baca Juga: Brak! Sepeda Motor Diseruduk dari Belakang oleh Toyota Agya di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi

Seorang warga Maryam (56) mengatakan, dampak kekeringan yang dialami masyarakat sudah berlangsung selama hampir lima bulan terakhir.

"Udah mau hampir lima bulan, cuman susah airnya udah 2 bulan terakhir. Sumurnya udah pada kosong semua. Kalau buat mandi susah juga, kadang mandi kadang nggak, jadi buat wudhu aja. Apalagi buat nyuci, belum nyuci aja, udah banyak udah numpuk," ujarnya.

Sementara itu ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito berujar, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, sejauh ini suda ada 14 kecamatan dengan penduduk sekitar 43 ribu jiwa yang terdampak kekeringan.

"Kita briefing atas permintaan dari Kepala Desa, kemudian kita minta juga berapa jumlah total yang berdampak dan kebutuhan air yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Dan kita dibuat bantuan dari PDAM kemudian dari BPBD dan masyarakat yang peduli terhadap kekeringan," ucapnya.

Baca Juga: Kutuk Tindakan Israel, MUI Kabupaten Sukabumi Waspadai Banyaknya Hoaks di Medsos Soal Palestina

Menururtnya berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemarau panjang akan berlangsung hingga Maret 2024. Dalam menghadapi potensi kemarau panjang hingga tahun depan, pihaknya akan selalui siap siaga.

Selain itu, Hondo juga mengimbau kepada masyarakat supaya tidak boros dan lebih bijak dalam menggunakan air bersih.

"Kita juga menghimbau kepada masyarakat yang terdampak tolong pergunakan air secara bijak. Jangan sampai digunakan untuk keperluan yang tidak urgent, seperti cuci kendaraan atau sebagainya. Jadi pergunakan air secara bijak, kemudian ke depan karena ini juga kemarau diperkirakan BMKG sampai bulan Maret," tandasnya.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah