Jelang Seren Tahun, Kesenian Buhun Digelar di Kasepuhan Cipta Mulya Sukabumi.

- 29 Agustus 2020, 15:06 WIB
Seren tahun
Seren tahun /
 
 
MEDIA PAKUAN-Seren tahun di Kampung adat Kasepuhan Cipta Mulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten menjadi perhatian warga. 
 
Tidak hanya warga yang tersebar di lokasi kegiatan seren taun . Puluhan  wisatawan domestik sudah berdatangan.  
 
Hiruk pikuk keramaian semakin semarak setelah berbagai kesenian di gelar. 
 
 
Mereka ingin melihat festival tahunan yang telah masuk jadi agenda pariwisata Kabupaten Sukabumi tersebut. 
 
Padahal, lokasi kegiatan cukup jauh dari pusat daerah Kabupaten Sukabumi.
 
Menggunakan kendaraan roda dua dan empat,  mereka terlihat antusias berdatangan dari pagi hingga petang hari.
 
 
Kendati puncak ritual tradisi Seren Taun ke-642, Minggu (30/8/2020), tapi sudah dua hari terakhir keramaian sudah terlihat. 
 
Selain itu, berbagai kesenian buhun disekitar Imah Gede sudah mulai dipertontonan. 
 
Di sana digelar seni buhun Dog-dog Lojor, Gondang, Wayang Golek, Jipeng, Topeng , dan  Debus. 
 
 
Acara ini berlangsung tiga hari tiga malam hingga berakhir pada acara puncak  diwarnai karnaval hasil bumi. 
 
"Untuk menyambut  kedatangan para pengunjung, kami gelar berbagai kesenian buhun,” kata wisatawan Taufik Kairuhman
 
Berbagai persiapan perayaan Seren Tahun, kata Taufik telah dilakukan. 
 
 
Kesibukan semakin terlihat menjelang upacara tahunan itu digelar. 
 
Kegiatan yang digelar sebagai ucapan syukur atas berhasilnya panen padi.
 
“Kegiatan akan diwarnai barisan olot atau tokoh masyarakat berada di urutan awal pawai mengelilingi kasepuhan . Mereka akan  melewati deretan leuit menuju ke alun-alun,” katanya.
 
 
Sesepuh Cipta Mulya, Abah Hendrik, mengungkapkan seren tahun digelar untuk mensyukuri hasil panen dari tahun ke tahun. 
 
Isi ritual dalam seren taun di antaranya bagaimana melestarikan nilai-nilai luhur budaya, seperti menanam padi di ladang sawah untuk satu tahun sekali.
 
"Kami semua warga melaksanakan seren tahun, dengan puji syukur kepada Allah SWT akan nikmat karunianya sudah diberikan kemudahan, kenikmatan dan ke barokah," ujar Abah Hendrik.
 
 
Abah Hendrik mengatakan  di kasepuhan Cipta Mulya subur makmur, gemah ripah loh jinawi. 
 
" Kami sekeluarga mengadakan acara seren tahun ini dalam keadaan lancar, tidak ada gangguan,"katanya.
 
Abah Hendrik mengatakan persediaan padi di Kasepuhan Cipta Mulya bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga puluhan tahun lamanya. 
 
 
Padi-padi tersebut disimpan ditempat khusus yang disebut Leuit Si Jimat.
 
Padi disimpan dalam Leuit hingga puluhan tahun, meski demikian tidak mengurangi rasa padi. 
 
"Karena metode menanam di kampung ada Kasepuhan Cipta Mulya, sangat tradisional dan tidak menggunakan pengawet," katanya.
 
 
Leuit si jimat ini setiap tahun selalu diisi jumlah pocongan padi yang sama, antara 800-900 pocong padi dengan berat perpocongnya sekitar ada yang 2 Kg sampai 3 Kg.
 

 

 
Hal itu sesuai dengan tujuan kampung adat Kasepuhan Cipta Mulya yang menjunjung nilai kelestarian nilai budaya. Terdapat bahasa Dimumule yang artinya dirawat dan dilestarikan.
 
Dalam seren taun tersebut, terdapat sejumlah rangkaian acara dan pada puncaknya digelar pagelaran seni.
 
 
"Ada beberapa rangkaian yang sudah dilaksanakan beberapa hari lalu, nah ini puncaknya ada ritual kesenian wayang golek, dogdog lojor, ngalaes dan debus yang kemudian ngampih pare ka leuit si jimat," katanya. ***
 
 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x