"Dalam gerakan ini, kami libatkan semua pihak. Sehingga target penurunan angka stunting bisa segera terwujud," ucapnya.
Masih dikatakan Wabup, tidak hanya balita saja yang diintervensi. Ibu yang sedang hamil pun turut dipantau. Hal itu untuk mengurangi adanya new stunting.
Baca Juga: Modus Dukun Pengganda Uang, Pria di Sukaraja Sukabumi Bawa Kabur Uang Rp40 juta
"Ibu ibu yang sedang hamil dipantau. Ketika ada yang kekurangan gizi, kami intervensi lewat berbagai asupan. Salah satunya lewat beras nutrizinc," ungkapnya.
Proses intervensi ini, melibatkan semua perangkat daerah hingga kelompok masyarakat. Bahkan, setiap satu dinas akan diembani tugas untuk mengintervensi stunting di satu kecamatan.
"Selain kecamatan, kita libatkan kelompok masyarakat untuk ikut serta menanggulangi stunting di tingkat desa. Intinya, kita libatkan semua pihak," katanya.
Iyos Somantri mengatakan terpenting adalah bagaimana edukasi perubahan perilaku dalam upaya pencegahan stunting sejak dini.
"Dimulai dari pra nikah, persiapan kehamilan, masa kehamilan hingga merawat anak-anak guna mempersiapkan generasi yang unggul,” jelas Wakil Bupati.
Dia mengatakan melalui kegiatan ini akan terlihat presentasi hasil kinerja kita dari tahun 2022.