"Sehingga akan sulit meminta orang untuk jadi saksi. Kalau begitu hati-hati, yang paling menariknya kejadian ini terjadi pada jam sekolah. Jadi harus hati-hati," jelasnya.
Kendati demikian, dia mengingatkan agar pelajar menghindari adanya kesempatan kepada pelaku kejahatan seksual di manapun berada.
"Hati-hati ketika duduk di angkot, kadang ada penumpang lain yang menggunakan kesempatan berdesakan untuk berimajinasi seksual sehingga dia melakukan pelecehan seksual. Kalau begitu, TKP sebetulnya ada dua kelompok sepi, tertutup, tidak ada orang tapi ada juga di ruang publik dan kondisi berdesakan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengajarkan kepada pelajar tentang dasar dasar gerakan beladiri krav maga atau salah satu jenis bela diri dan pertahanan diri untuk dipakai saat menghadapi situasi yang mengancam terutama saat ada ancaman kejahatan seksual.***