Network
MEDIA PAKUAN - Tol Bocimi seksi 2 (Cigombong - Parungkuda) saat ini sudah bisa digunakan secara fungsional selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Tol yang ditujukan untuk mengurangi kemacetan jalur arteri Sukabumi - Bogor itu sejak Jum'at 23 Desember 2022 bisa dilalui kendaraan roda empat.
Meskipun sudah difungsikan, pengerjaan Tol Bocimi seksi 2 nyatanya belum tuntas 100 persen. Pihak kepolisian dan pihak pengembang telah melakukan analisis untuk penggunaan Tol Bocimi seksi 2 bagi pengendara.
Setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaan, Tol Bocimi seksi 2 bisa digunakan namun dengan sejumlah penyesuaian.
Pengendara yang hendak menuju Sukabumi dari arah Bogor bisa menggunakan Tol Bocimi seksi 2 untuk menghindari kemacetan di jalan nasional Sukabumi Bogor.
Sebelum menjajal Tol Bocimi seksi 2, kalian harus memperhatikan sejumlah hal ini untuk keselamatan dan keamanan perjalanan:
Baca Juga: Kesan pertama Walikota Sukabumi Usai Jajal Tol Bocimi seksi 2 : Pemandangannya Indah!
1. Dibuka untuk Satu Arah
Jalan Tol Bocimi seksi 2 saat ini baru digunakan pada jalur Cigombong ke Parungkuda sehingga belum berfungsi untuk dua arah.
Hal itu dikarenakan pengaspalan dan pengecoran di jalur Parungkuda - Cigombong masih dalam tahap penyelesaian.
2. Kecepatan maksimal 40 km/jam
Dikarenakan jalan tol yang belum selesai seutuhnya, pengendara harus membatasi kecepatan kendaraannya ketika melintas di Tol Bocimi seksi 2.
"Himbauan kepada masyarakat untuk Tol Bocimi seksi II ini kecepatan maksimalnya 40 km/jam sesuai di tempat awal pemberitahuan tidak boleh melebihi 40 km/jam melihat Bocimi seksi 2 ini sendiri belum selesai seutuhnya," kata Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Bagus Yudho Setiawan saat pembukaan Tol Bocimi seksi 2, Jum'at 23 Desember 2022.
3. Hanya Kendaraan tertentu yang Bisa Melintas
Polres Sukabumi juga mengimbau hanya kendaraan roda empat golongan 1 yang dapat melintasi jalan Tol Bocimi seksi 2 seperti jenis sedan, jip dan minibus.
Selain jenis kendaraan tersebut, terutama yang memiliki ukuran dan muatan besar belum bisa mengaspal di Tol Bocimi seksi 2.
Baca Juga: Polda Jawa Barat Pastikan Keamanan Tol Bocimi seksi 2 untuk Jalur Mudik Libur Nataru
4. Hanya Beroperasi untuk Jam Tertentu
Arus lalu lintas di Tol Bocimi seksi 2 juga dibatasi, dalam artian belum bisa dilintasi selama 24 jam penuh.
Kendaraan hanya bisa melintasi jalan tol ini dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Untuk malam hari, Tol Bocimi seksi 2 akan ditutup mengingat kondisi penerangan jalan yang belum maksimal.
5. Bakal Ditutup Kembali hingga Lebaran Idul Fitri
Meskipun sudah difungsikan, pihak kontraktor masih melakukan sejumlah finishing di Tol Bocimi seksi 2. Saat ini tol tersebut hanya digunakan untuk mengurai potensi kemacetan libur Nataru.
"Kita harapkan kita targetkan tol ini bisa beroperasi di Maret ya sebelum lebaran 100 persen Maret April," kata pemimpin proyek Tol Bocimi seksi 2 dari PT Transjabar Tol, Joko Susilo.
6. Jadwal Satu Arah
Seperti diketahui, saat ini Tol Bocimi hanya berlaku untuk satu arah dari Cigombong ke Parungkuda. Hal itu diterapkan dari tanggal 23 - 31 Desember 2022.
Kemudian arah sebaliknya yakni Parungkuda ke Cigombong akan dimulai pada 1 - 3 Januari 2023 untuk mencegah kepadatan lalu lintas saat arus balik.
7. Tarif Tol Gratis
Selama digunakan saat libur Nataru, pengendara dapat mengakses jalan Tol Bocimi seksi 2 dengan tidak dipungut biaya sepeserpun atau gratis.
8. Pemandangan Alam yang Eksotis
Kelebihan yang dimiliki Tol Bocimi seksi 2 adalah terdapat pemandangan dua gunung terbesar di Sukabumi yakni Gunung Gede dan Gunung Salak.
Baca Juga: Hari Pertama Tol Bocimi seksi 2 Digunakan, Volume Kendaraan yang Melintas Relatif Normal
Pengendara yang melintasi jalan tol ini akan disuguhi dengan pemandangan alam yang dapat memanjakan mata.
Pengguna tol ini kebanyakan warga dari luar daerah yang akan berlibur ke Sukabumi Jawa Barat. Mayoritas dari mereka berasal dari Jabodetabek.
Selain harus memperhatikan sejumlah hal di atas, bagi kalian yang akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun ke Sukabumi harus mempersiapkan fisik dan kendaraan yang optimal untuk menghindari potensi kecelakaan ataupun hal hal yang tidak diinginkan.***
