Presiden Jokowi Ungkap Alasan Kenaikan Pertamax: Situasinya Memang Tidak Memungkinkan

- 6 April 2022, 14:49 WIB
Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Presiden Indonesia, Joko Widodo. /presidenri.go.id
 
MEDIA PAKUAN - Presiden Joko Widodo ungkap penyebab kenaikan Pertamax karena konflik ekonomi dunia yang berakibat pada aspek moneter dan fiskal negara sehingga tidak ada pilihan lain kecuali menaikan Pertamax manjadi Rp12.500 per liter. 
 
"Saya kira situasinya memang tidak memungkinkan, enggak mungkin kita tak menaikkan yang namanya BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik (harga) Pertamax," ujarnya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa 6 April 2022.
 
Jokowi menjelaskan bahwa situasi ekonomi dunia saat ini merupakan hal yang sulit bagi seluruh dunia. Sehingga beberapa negara terkena inflasi. 
 
 
Jokowi juga memberikan contoh diantaranya, negara Amerika yang terkena dampak gejolak ekonomi global sehingga memicu inflasi sebesar 7,9 persen dari tren awal di bawah 1 persen. 
 
"Di Uni Eropa (UE) juga sudah masuk ke (inflasi) 7,5 persen yang biasanya kira-kira hanya di angka 1 persen, Turki di angka 54 persen," terangnya.
 
Indonesia juga terkena dampak tersebut sehingga Jokowi berusaha untuk menahan kenaikan, tetapi hal tersebut dirasa tak memungkinkan. 
 
 
Akan tetapi Jokowi meminta para Menteri Kabinet Indonesia Maju dan Lembaga nonkementerian untuk terus memantau dan mengkalkulasikan harga pangan supaya tidak mencekik masyarakat. 
 
"Kewaspadaan yang tinggi ini harus setiap hari, setiap minggu harus dihitung terus, bagaimana harga gas, dan terutama memang selain memang harga energi dan harga pangan," tegasnya.
 
Di sisi lain, Pertamina juga sudah bergerak untuk menghindari pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite yang lebih murah. Mereka menggunakan cara dengan menambah stok atau berencana untuk menyeleksi konsumen yang akan membeli Pertalite.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x