Yuna si anak sulung seolah dipaksa tumbuh dewasa sebelum waktunya. Anak perempuan yang tidak bersekolah itu, menjadi tempat bergantung tidak hanya bagi dua adiknya.
Tapi nenek yang hidup serba kekurangan dan sakit-sakitan.
Bermain bersama teman-teman atau belajar di sekolah tidak ada di dalam keseharian Yuna. Hampir setiap hari dia harus berpikir keras mencari beras dan merawat keluarga kecilnya ini.
Baca Juga: Zekensky Kesal, Negara Barat dan AS Terus Tunda Bantuan Senjata Lawan Militer Rusia: Apakah Takut?
Sementara ayahnya l.
merantau ke kota untuk menjadi kenek bus. Penghasilan kenek bus yang tak seberapa membuat Ayah jarang kirim uang. Alhasil kini Yuna hidup tanpa Ibu dan Ayahnya.
Yuna, adik dan nenek benar-benar hidup prihatin. Mereka pun tak bisa terus menerus mengandalkan bantuan tetangga.
Yuna, adik dan nenek terbiasa mengonsumsi nasi dan garam setiap harinya. Karena mereka tak mampu membeli nasi, lauk pauk dan sayur.