Network
MEDIA PAKUAN - Maraknya kelangkaan stok minyak goreng dan dugaan isu penimbunan di sejumlah daerah menjadi perhatian untuk diantisipasi di wilayah Kota Sukabumi.
Pengecekan stok minyak goreng di Kota Sukabumi dilakukan forum pimpinan daerah dari pemerintah kota dan unsur Polri di distributor dan swalayan yang berlokasi di kecamatan Citamiang.
"Ya, hari ini kami dari unsur Forkopimda Kota Sukabumi melaksanakan pengecekan ketersediaan migor ke salah satu distributor kemudian ke salah satu pasar yang ada di Kota Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin.
Baca Juga: Gunakan Uang Tabungan Beli Mobil untuk Umroh, Penjual Nasi Uduk Ini Malah Dapat Kejutan Tak Diduga
Menurutnya sejauh ini stok minyak goreng di Kota Sukabumi mencukupi sehingga meminta masyarakat untuk tidak melakukan Panic Buying maupun penimbunan.
"Bagaimana kedewasaan, kemudian kebijakan masyarakat saja untuk tidak panic buying terhadap fenomena yang terjadi. Karena hasil dari pengecekan kami, tadi stoknya mencukupi," jelasnya.
"Tidak ada penimbunan, karena penimbunan itu sesuai dengan kategori peraturannya harus 3 kali lipat dari stok yang ada," tandasnya.
Meskipun demikian, dari hasil pengecekannya stok minyak goreng masih kerap mengalami keterlambatan pengiriman dan pengurangan jumlah.
"Tidak ditemukan adanya penimbunan. Namun terkendala dari pengurangan jumlah, serta keterlambatan pengiriman dari pusat atau produsen," ungkapnya.
Sidak minyak goreng tersebut dilakukan Forkopimda Kota Sukabumi yang terdiri dari Walikota Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota, Sekda Kota Sukabumi, Kadisperindagkop Kota Sukabumi, dan Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota di CV Kota Baru di Jalan Pelabuhan II Kelurahan Cikondang, dan Swalayan Ramayana di Jalan Tipar Gede, Kelurahan Tipar.
Hasilnya kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat kota Sukabumi sebanyak 29.000 liter per Minggu. ***
