Network
MEDIA PAKUAN - Ancaman bencana pergerakan tanah masih terjadi di wilayah Sukabumi. Kali ini lima rumah warga di Kampung Cisaar RT 001 RW 001 Desa Cijambe Kecamatan Cikidang terdampak.
Kerusakan pemukiman warga akibat pergerakan tanah tersebut diawali ketika hujan deras terus mengguyur wilayah Sukabumi pada Kamis 10 Maret 2022.
Ketika malam hari tepatnya pukul 21.30 WIB permukaan tanah di kampung Cisaar kecamatan Cikidang kabupaten Sukabumi mulai mengalami pergerakan.
Baca Juga: Rusia Tidak Gentar Embargo Negara Barat, Sergey Lavrov: Persilahkan Berhenti Membeli Minyak dan Gas
Baca Juga: Bikin Gempar Jamaah Umroh! Wanita ini Menangis dan Mengamuk Saat di Tanah Suci, Apa yang Diperbuat?
Hal itu ditandai dengan timbulnya retakan retakan di permukaan tanah hingga membuat lima rumah warga ikut retak.
Kondisi kelima rumah warga tersebut kini mengalami kerusakan pada pada dinding, lantai hingga bagian dapur.
Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat mengatakan pemukiman warga tersebut mengalami rusak berat.
"Terdampak lima rumah warga. Yang rusak berat tiga unit dan rusak ringan dua unit dengan jumlah jiwa 25 orang," katanya, Jum'at 11 Maret 2022.
"Dari warga yang terdampak ada empat orang lansia, dua orang balita, dan tiga orang ibu hamil," ungkapnya.
Baca Juga: 30 Tahun Bekerja di Arab Saudi, Pulang TKW ini Memberikan Tips Agar Bisa Lama Bersama Satu Majikan
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cikidang beserta unsur perangkat Desa dan kecamatan juga TNI-POLRI mengimbau masyarakat waspada.
Sementara untuk kerugian material masih dalam penghitungan petugas gabungan. Korban jiwa maupun luka dipastikan nihil.
"Mohon untuk dilakukan pengkajian gertan (pergerakan tanah) oleh tim alhi," pungkasnya.
Pemantauan hingga Jum'at 11 Maret 2022 tidak ditemukan tanda-tanda pergerakan tanah susulan di kampung Cisaar kecamatan Cikidang kabupaten Sukabumi.***
