Terpesona! Di Kota Sukabumi Wakil Ketua MPR Diarak Lisung Ngamuk, Zulkifli Hasan : Luar Biasa Filosofinya

- 12 November 2021, 19:46 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kota Sukabumi diarak Lisung Ngamu
Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kota Sukabumi diarak Lisung Ngamu /Manaf Muhammad/
 
 
 
MEDIA PAKUAN - Kedatangan wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Zulkifli Hasan ke Kota Sukabumi disambut dengan acara seni budaya khas Kota Sukabumi Ngagotong Lisung, Jum'at 12 November 2021.
 
Begitu memasuki area Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi ia langsung menaiki Lisung yang diangkat oleh empat pendekar pencak silat dari PS Maung Bodas.
 
"Saya sangat terkesan tadi disambut dengan acara upacara Sunda khas Sukabumi, filosofinya banyak sekali untuk bangsa negara," kata Zulkifli Hasan di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi.
 
 
Kesan pertama membuatnya tekesan karena ini merupakan pengalaman perdana naik Lisung. Selain itu ia meminta kesenian khas Kota Sukabumi ini yang harus dilestarikan sebagai identitas kearifan lokal.
 
"Bukan kita pengen gila kehormatan tetapi memang budaya itu harus dilestarikan, kegiatan positif ada silat ada tari tarian anak anak muda ada kegiatannya dan melestarikan budaya adiluhung nenek moyangnya," ungkapnya.
 
Usai digotong menggunakan Lisung ia menyaksikan kesenian pencak silat, Bola Tangan api (Boles), cambuk api, dan Lisung Ngamuk.
 
 
Dengan kekayaan budaya yang dimiliki Kota Sukabumi dari pencak silat ini, Zulkifli Hasan manyebut kegiatan ini sangat cocok untuk kalangan milenial.
 
Sehingga mampu mengarahkan generasi muda untuk kegiatan lebih positif ditambah nilai plus melestarikan budaya lokal.
 
"Kalo anak anak muda ga ada kegiatannya nanti narkoba kalau ini kan positif. Bila perlu ada kegiatan camat, walikota, dilakukan juga itu terus pakai acara adat seperti ini," tuturnya.
 
 
"Kemudian budaya berkembang diikuti kerajinan UMKM seperti tadi kujang laku, pakaian adat laku itu bagus," jelasnya.
 
Usai kegiatan upacara penyambutan di Kota Sukabumi tersebut ia diberikan cinderamata pusaka kujang, iteuk (tongkat), dan juga diberi gelar kehormatan agung 'Rama Agung Panata Nagara' yang berarti pemimpin mulia yang mampu mengatur negara.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x