Diberlakukan PPKM Darurat di Kota Sukabumi, Pemilik Steam Motor Keluhkan Penghasilan Terjun Bebas

- 16 Juli 2021, 13:39 WIB
Salah seorang pemilik steam sedang melakukan aktivitas mencuci motor pelanggannya. Diberlakukan PPKM oendaoatanya turun
Salah seorang pemilik steam sedang melakukan aktivitas mencuci motor pelanggannya. Diberlakukan PPKM oendaoatanya turun /Yosep taryawan/

MEDIA PAKUAN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat, membuat masyarakat menjalani aktivitasnya di rumah Saja.

Diterapkannya PPKM di Kota Sukabumi membuat kehilangan pendapatan sekitar 80 persen.

Hal tersebut dialami salah seorang pengusaha cuci steam kendaraan yang berada di jalan pelabuhan II kilometer lima di Kampung Kadulawang, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembur Situ, Kota Sukabumi.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Ungkap Keinginan Sederhananya Bila Sang Ibu Sembuh dari Kanker

Ujang pemilik steam di jalan pelabuhan II kilometer 5, mengatakan penghasilan cuci steamnya menurun setelah ada kebijakan PPKM.

" setelah adanya ppkm penghasilan cuci steam turun drastis sekitar 70 persen, biasanya sehari bisa mencuci 20 kendaraan sekarang 4 kendaraan juga sudah Alhamdulillah, "ucap Ujang pemilik steam.

Penghasilan ujang yang biasanya 250 ribu perhari sekarang paling dapat 50 ribu. Usaha steam Ujang sudah lama beroperasi dari tahun 2005.

Baca Juga: Sempat Kabur Terbirit-birit, TKA China di Sukabumi Berhasil Diamanakan Kepolisian dan Petugas Imigrasi

" Penghasilan saya semenjak ada PPKM turun turun. Paling sehari dapat uang 50 ribu, itu belum dipotong kebutuhan untuk membeli bensin dan bayar listrik."ujarnya.

Ujang yang berusia 50 tahun hanya mengandalkan penghasilan dari cuci steam dan jual kopi, karena tidak ada pekerjaan lain.

Ujang berharap, pemerintah jangan terlalu berlebihan dalam memberikan kebijakan saat PPKM membatasi ruang lingkup usahanya.

Baca Juga: Cosplay Jadi Putri Duyung, Unggahan Lucinta Luna Dibanjiri Komentar Netizen: Enaknya Digoreng Tepung

" saya berharap kebijakan PPKM untuk usahanya tidak berlebihan, membatasi ruang lingkup usaha steam ."ucap ujang.

Ujang menambahkan ketika PPKM di perpanjang, pasti pendapatan nya lebih menurun dengan begitu lebih sulit untuk memenuhi kebutuhannya.

" Abdi ngandelkeun usaha tina steam sareng jual kopi, lamun di perpanjang PPKM pasti lebih susah buat kebutuhan sehari - hari."pungkasnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah