MEDIA PAKUAN - Ancaman muncul dari para pedagang tahu dan tempe di Kota Sukabumi gegara kenaikan harga kedelai yang naik.
Sejak pasca lebaran Idul Fitri harga komoditi kacang kedelai di Kota Sukabumi terus menanjak dengan mengikuti harga dunia.
Indonesia yang masih bergantung dengan impor kacang kedelai masih belum bisa membuat harganya menjadi stabil.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, di Tengah Gurun Pasir Ada Mata Air yang Berlimpah? ' Untuk Penghijauan '
Imbasnya seluruh pedagang tahu tempe di pasar yang ada di Kota Sukabumi mengancam untuk demo mogok jualan.
"Dengan harga yang masih belum turun hingga hari ini kemungkinan dari tanggal 6 sampai 7 Juni 2021 kita serentak demo ga berjualan," kata Udin salah satu pedagang tahu tempe di pasar Lettu Bakri Kota Sukabumi, Selasa 1 Juni 2021.
"Seluruh pasar di Kota Sukabumi kita sudah sepakati untuk mogok berjualan dulu pada tanggal tersebut," lanjutnya.
Ia berharap pemerintah segera menurunkan harga kembali agar penjual dan masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan kedelai dan olahannya.
"Pengennya turun lagi kalo ga turun ga jualab ga ada buat makan," ucap Udin lagi kepada Media Pakuan.
Seperti diketahui di Kota Sukabumi tahu dan tempe menjadi makanan favorit yang dapat ditemukan hampir di setiap meja makan.
Baca Juga: China Ungkap Kasus Infeksi virus Flu Burung yang Pertama Asal Kota Beijing, Begini Penjelasan NHC
Akan ironis apabila tempe sebagai makanan khas Indonesia ini hilang di pasaran akibat melonjaknya harga kedelai. ***(Manaf Muhammad)