Harga Kedelai Meroket! Para Perajin Tahu Tempe se Jabodetabek Mogok Produksi

- 2 Januari 2021, 17:38 WIB
Pengusaha tempe tahu lakukan mogok dari 1 hingga 3 Januari 2021 karena kenaikan harga kedelai.
Pengusaha tempe tahu lakukan mogok dari 1 hingga 3 Januari 2021 karena kenaikan harga kedelai. /ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN/AWW./
MEDIA PAKUAN - Perajin tahu dan tempe se Jabodetabek melakukan aksi mogok produksi.
Mereka melakukan aksi seiring harga kacang kedelai merangkak naik. 
 
Ketua Bidang Hukum Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI), Fajri Safii dalam keterangan tertulis, Sabtu 2 Januari 2021 mengatakan aksi mogok produksi tersebut  terpaksa dilakukan.
 
Apalagi harga kacang kedelai kini terus merangkak naik  hingga  mencapai 35 persen.
Harga kedelai kini menembus kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000.
 
 
Padahal sebelumnya, harga kedelai pada bulan lalu, hanya di kisaran Rp7.000 sampai Rp7.500.
 
"Kenaikan harga kedelai sebesar itu menyebabkan para pengrajin tahu mogok produksi karena tidak sanggup lagi membeli kedelai," kata Fajri Safii.
 
Aksi mogok tersebut dilakukan dengan harapan pemerintah mendengar keluhannya. Sehingga mengeluarkan kebijakan agar harga kedelai bisa kembali normal. 
 
 
"Kalau melihat Peraturan Menteri Perdagangan nomor: 24/M-DAG/PER/5/2013 tentang ketentuan import kedelai dalam rangka stabilitas harga kedelai, " katanya.
 
Dia menganggap peraturan ini dianggap menghambat tumbuhnya importir-importir baru. Dampaknya, menyebabkan seseorang importir lama bisa semaunya menentukan harga, dan melakukan kesepakatan harga atau kesepakatan pembagian wilayah pemasaran.
 
"Hal ini jelas bertentangan dengan UU No.5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat," kata Fajri.
 
 
Ketua Umum Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan (SPTP) Indonesia, Haryanto mengaku tak sedikit para perajin anggota SPTP yang gulung tikar. 
 
Pengrajin tahu dan tempe asal Pekalongan yang kini tinggal di Tangerang tersebut berharap kepada pemerintah untuk bisa menurunkan kembali harga kedelai seperti semula.
 
"Dengan adanya kenaikan harga kacang kedelai impor yang sangat tinggi dari Rp7.000 menjadi Rp9.500 per kilonya telah menimbulkan keresahan," katanya.
 
Aksi mogok produksi itu sudah berlangsung sejak 31 Desember 2020 lalu, dan kemungkinan berakhir berakhir pada Minggu, 3 Januari 2021.***
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x