Network
MEDIA PAKUAN - Kasus narkoba di Kota Sukabumi sejak tahun lalu hingga Februari tahun 2021 terbilang cukup masif.
Mulai dari pemakaian, transaksi hingga peredaran kerap terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
Berbagai modus edaran dilakukan, bahkan masih ada saja pelaku yang melakukannya di lingkungan lembaga Permasyarakatan (Lapas).
Tentu hal ini tidak boleh dianggap remeh, pasalnya jika tidak ditegaskan hal ini akan terus memburuk.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni sendiri mengakui, sebagai instansi yang menangani kasus narkoba, ia menemukan kasus ini hampir setiap hari.
"Hampir setiap hari ada" katanya di hadapan awak media, Rabu 3 Maret 2021.
Bahkan hari kemarin Selasa 2 Maret 2021 ditemukan kembali kasus narkoba yang diungkap sejak 24 Januari hingga 28 Februari 2021.
Dari kurun waktu tersebut ditemukan 12 kasus berbeda dengan 14 tersangka yang diamankan dari sembilan TKP yang berbeda di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.
Hingga hari ini ia menganggap Kota Sukabumi sudah termasuk ke dalam wilayah darurat narkoba.
"Kalau darurat narkoba hampir setiap hari ada, menurut saya udah darurat ini" ucao Sumarni.
Untuk menghentikan masifnya kasus narkoba ia selaku kapolres, akan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi terkait lainnya.
"Iya tentunya kami akan bekerja sama dengan intstansi terkait terkait peredaran obat obatan dan juga nanti akan melakukan kerjasama bentuknya nanti kita koordinasikan lebih lanjut" katanya.
Selalu itu sebagai bentuk keseriusan Polri dalam memberantas narkoba, Polres Sukabumi Kota juga telah melakukan random urine test kepada 70 personelnya hari Senin 1 Maret lalu.
Dari sana tidak ditemukan satu pun yang positif zat narkotik di dalam tubuh jajaran Polres Sukabumi Kota.***Manaf.
