Wabah Virus Corona Melanda, Pemuda Jampang Sukabumi Galakan Budidaya Porang

- 20 Januari 2021, 14:31 WIB
Budidaya tanamanan porong, dok, Erwin hudoyono
Budidaya tanamanan porong, dok, Erwin hudoyono /Facebook/

MEDIA PAKUAN - Bencana wabah virus corona yang mengakibatkan matinya sendi-sendi perekonomian ditengah masyarakat menimbulkan semangat masyarakat dalam bertani semakin tinggi.

Seperti beberapa pemuda Pajampangan, Kabupaten Sukabumi yang menaruh harapan pada masa depan bisnis pertanian.

Baca Juga: Donald Trump Menyampaikan Pidato Perpisahan, Trump Menolak Konsesi Penuh Kepada Biden

Meskipun bertani bukanlah pilihan karier yang trendi di negeri ini, namun Ia meyakini bahwa dengan bergeraknya pemuda disektor pertanian akan mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Yana P Indrawan (28) pemuda asal Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi bersama beberapa pemuda lainnya melihat melihat peluang usaha budidaya porang terbuka lebar.

Ia menilai potensi ekonomi dari usaha budidaya umbi porang sangat besar, karena peluang ekspor terbuka lebar dan diterima oleh berbagai negara.

Baca Juga: 25 Desa di Provinsi Sulawesi Barat, Dapat Bantuan Logistik TNI AL

"Harganya cukup menggiurkan. Saat ini umbi porang Rp 9.500 per kilogram, katak yang tumbuh dari daunnya seharga 90 ribu rupiah per kilogram, dan buah yang tumbuh dari bunganya 150 ribu per kilogram." ujarnya saat dihubungi Media Pakuan pada Rabu, 20 Januari 2021.

Diketahui, umbi porang porang digunakan sebagai bahan baku makanan cepat saji dan bahan baku komestik.

Hingga saat ini, Indonesia keterbatasan ekspor umbi porang karena bahan baku yang tersedia masih terbatas.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy M02s Terbaru 2021, Bobot : 196 g (6,91 oz) Unyu-unyu Pisan!

Yana juga mengatakan bahwa sistem tanam porang terbilang cepat, yakni dengan masa tanam selama enam bulan sudah bisa dipanen.

"Untuk memperoleh hasil yang lebih banyak, masa tanam bisa sampai delapan bulan hingga 1,5 tahun." katanya.

Menurutnya, budidaya porang porang lebih bagus ditanam pada lahan yang sudah digemburkan dengan tambahan pupuk organik, dan terlindungi oleh naungan pepohonan. Lebih baik jika tumpang sari dengan pohon pisang atau singkong.

Baca Juga: Vaksin Gratis Tanpa Syarat! Menteri Keuangan Sri Mulyani Bagikan Pendapatnya

"Kesulitannya, bibit atau benih umbi porang saat ini sulit diperoleh. Dihutan-hutan sudah langka, dan yang menjualpun tidak ada" Tambahnya.

Penanaman pertama pada lahan sekitar satu hektar ini dilakukan pada bulan november sebelum turunnya musim hujan pada tahun ini. Penyediaan sekitar 7.000 bibit, dengan pupuk kompos organik sebanyak empat kubik untuk pemumukan diawal penanaman. Jelasnya.

Untuk penjualannya nanti, Lanjut Bah Wawan, kami sudah diminta oleh pabrik di madiun, pabrik yang memproduksi umbi porang basah menjadi chips untuk di ekspor ke beberapa negara. Katanya.

Baca Juga: Naas! Supir Terkena Ledakan Tabung Gas di Medan, Ini Kondisi Terkininya Sekarang

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memberikan perhatian serius pada pengembangan pengusahaan komoditas Porang ini.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja menyebut pengembangan agribisnis yang mengarah agroindustri komoditas porang di Jawa Barat ini sudah mendapat perhatian serius.

"Pengusahaan komoditas yang hasilnya menggiurkan ini, dilakukan atas inisiatif Pemprov Jabar untuk memberikan peluang usaha bagus bagi masyarakat." ujarnya pada saat mengahdiri rapat Koordinasi peluang usaha ekspor Porang, di Bandung beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Fans Anime Kecewa, Sutradara Attack on Titan Final Season Kena Damprat Netizen

Seperti dikutip dari deskjabar.pikiran-rakyat.com, Ia juga mengatakan, Komoditas Porang di Jawa Barat sebenarnya sudah dibudidayakan namun jumlahnya terbatas dan masih sporadis, dengan pasar dan nilai jual yang bagus.

"Berhasilnya budidaya secara intensif di Jawa Timur dan Sulawesi. Dikabarkan membuat banyak petani menjadi kaya." katanya.

Dalam mengembangkan produksi komoditas porang ini, Pemprov Jabar akan membuat jaringan terintegrasi antara kelompok pembudidaya dengan eksportir calon pembeli yang ditunjang dengan lembaga fasilitas pembiayaan.

Baca Juga: Inilah Keuntungan Anda Jadi PNS di Indonesia, Cek Seperti apa Keuntungannya

Pemprov Jabar mengarahkan budidaya porang dilakukan pada kawasan hutan rakyat berpola agroforestry. sehingga masyarakat yang dapat mengambil manfaat ekonomi sambil menjaga pelestarian lingkungan hidup.***Samsun Ramli

Sumber: deskjabar

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah