MEDIA PAKUAN - Sejak Maret hingga September 2023, lapisan es di Arktika menyusut dari luas puncak sebelumnya 14,62 juta kilometer persegi menjadi 4,23 juta kilometer persegi.
NASA memperkirakan jumlah es laut yang hilang cukup untuk menutupi seluruh daratan Amerika Serikat.
Es laut di sekitar Antarktika mencapai luas maksimum terendahnya pada 10 September lalu, yaitu 16,96 juta kilometer persegi. Angka tersebut lebih rendah 1,03 juta kilometer persegi dari rekor terendah yang dicapai pada 1986.
"Ini adalah rekor terendah es laut di Antarktika dan pertumbuhan es laut tampak rendah di hampir seluruh benua, bukan hanya di satu wilayah saja." ujar Walt Meier, seorang ilmuwan es laut di NSIDC.
Baca Juga: Barcelona Selamat dari Kekalahan, Gol Fermin Lopez Bungkam Suporter Mallorca: Sangat Kecewa!
Meier menyebut perubahan tersebut merupakan respons mendasar yang telah berlangsung selama beberapa dekade yang diakibatkan karena adanya kenaikan suhu.
Para ilmuwan melacak fluktuasi musiman dan tahunan karena es laut membentuk ekosistem kutub Bumi dan memainkan sebuah peran penting dalam iklim global.
Para peneliti di NASA bersama Pusat Data Salju dan Es Nasional (National Snow and Ice Data Center/NSIDC) Amerika Serikat (AS) menggunakan satelit untuk mengukur es laut yang mencair dan membeku kembali.
Baca Juga: 7 Deretan Keturunan Soekarno Jadi Sorotan Publik. Siapa saja dan Profesinya: Simak Artikel Berikut!
Mereka melacak luas es laut, yang didefinisikan sebagai total area lautan dengan fraksi lapisan es setidaknya 15 persen.***