NU - Muhammadiyah Kota Sukabumi Kompak Tolak Ponpes Al Zaytun : Haramkan Warganya Mondok di Sana

28 Juni 2023, 08:11 WIB
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Sukabumi Ade Rahmatullah. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

MEDIA PAKUAN - Keberadaan Ponpes Al Zaytun menimbulkan polemik di masyarakat. Pasalnya pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut beberapa kali telah menunjukkan sejumlah ritual yang nyeleneh dari ajaran Islam.

Hal tersebut sontak menjadi kontroversi di masyarakat. Bahkan belum lama ini ribuan massa melakukan aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun.

Seruan penolakan terhadap Ponpes Al Zaytun juga mencuat di Kota Sukabumi. Dua organisasi masyarakat Islam yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menegaskan telah bulat untuk menolak Al Zaytun.

 

"Ya sesuai hasil dari bahtsul masail Jawa Barat, kita menolak ajaran yang dianggap telah keluar dari aqidah Islam. Ya jelas kami sesuai Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jabar resmi melarang untuk memondokan anaknya di Al Zaytun," kata Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Sukabumi, KH Anas Syakirullah Selasa 27 Juni 2023.

Baca Juga: Walikota Sukabumi Dukung Penuh Langkah Polisi untuk Tembak di Tempat Geng Motor Brutal

PCNU Kota Sukabumi juga meminta pemerintah pusat agar bersikap tegas dalam menangani persoalan pesantren yang berlokasi di Kabupaten Indramayu Jawa Barat tersebut.

"Kami meminta pemerintah pusat untuk segera menyelsaikan persoalan Al Zaytun," ungkapnya.

 

Penentangan juga diucapkan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Sukabumi, Ade Rahmatullah. Menurutnya Panji Gumilang telah mengajarkan ajaran yang menyesatkan seperti mengucapkan salam Yahudi.

Dia menilai ideologi di pesantren tersebut menyesatkan karena condong multikulturalisme, yang faham plurarismenya kebablasan, liberalismenya kebablasan.

Baca Juga: Perdana! Boles Asal Kota Sukabumi akan Dipertandingkan Eksebisi Khusus di Fornas 2023

"Kita menolak, karena Ideologinya sudah bertentangan dengan akidah serta beberapa persoalan lainnya. Ini harus segera ada pengerem. Masa di pesantren salamnya salam Yahudi," ujarnya.

 

"Kami melarang dan mengharamkan. Ini menyangkut akidah yang mana ideologi dasar menyangkut ushuluddin," tambahnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler