Walikota Sukabumi Tanggapi Balita yang Tertimpa Timbangan Dacin Posyandu: Timbangan Digital Tidak Efektif

15 Juni 2023, 11:52 WIB
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi. /Doc. Portal Sukabumi Kota

MEDIA PAKUAN - Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyampaikan tanggapan soal kasus anak perempuan berinisial KGA yang tertimpa timbangan dacin milik posyandu.

Achmad Fahmi mengatakan pemerintah Kota Sukabumi sudah menerima informasi tersebut. Pasca mengetahui musibah yang menimpa anak berusia 4 tahun 8 bulan itu, pihaknya telah melakukan evaluasi.

"Saya kira sudah lakukan evaluasi kemarin, karena informasi juga kan tiba tiba muncul. Kita sudah lakukan evaluasi dan diskusi nanti hasilnya kita sampaikan," ujarnya di Kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Jawa Barat, Kamis 15 Juni 2023.

 

Terkait penggunaan timbangan dacin, menurut Fahmi hal itu dilakukan karena timbangan digital kurang efektif ketika digunakan untuk menimbang balita.

Baca Juga: Kepala Balita Sukabumi Bercucuran Darah Gegara Tertimpa Timbangan Dacin saat Diperiksa di Posyandu

"Kita lihat lah karena anak balita itu nggak mudah. Balita itu ditaruh di timbangan digital dia akan gerak-gerak segala macam, kita pernah menggunakan timbangan digital ternyata tidak efektif untuk anak. Kita akan cari pola yang terbaik. Intinya kasus tersebut tidak akan terulang lagi di wilayah Kota Sukabumi," kata Fahmi.

Diberitakan sebelumnya, insiden timbangan dacin tersebut diungkapkan oleh orang tua korban Zena Miftahun Janah (25). Peristiwa itu terjadi pada Rabu 24 Mei 2023 siang ketika dia membawa dua anaknya ke Posyandu Delima 14 Baros.

 

"Waktu pas saya lagi nyimpan anak saya yang kedua, anak yang pertama (korban) itu sudah duduk di timbangan dacin lagi dicari angkanya, memang si bundelan besinya itu memang pas bagian atas kepalanya lagi dicari angkanya tiba-tiba buk aja jatoh," katanya Selasa 13 Juni 2023.

"Jatoh itu karena putus tali timbangan ke si kayu penahannya terus saya lihat anak saya itu timbangan itu posisi udah di atas perut jadi saya kira kena kepala ternyata anak saya kan masih diam kaget terus kata saya yaudah ga apa apa Bu karena saya kira di perut (jatoh nya)," tambahnya.

Baca Juga: Ular Sanca 11 kg Nongol di Gorong Gorong saat Banjir Melanda Kota Sukabumi

Dia awalnya tidak menaruh curiga akan terjadi sesuatu yang buruk. Namun dia baru menyadari ketika membuka kerudung anaknya sudah bercucuran darah kemudian membawanya ke Puskesmas Baros.

 

"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak. Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," tuturnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler