MEDIA PAKUAN - Meskipun program vaksinasi Covid-19 di Kota Sukabumi dipercepat. Tapi program tersebut masih terkendala sejumlah faktor. Terutama bagi warga berusia lanjut.
Para lansia tidak hanya mengeluhkan lokasi vaksinasi cukup jauh dari rumahnya. Tapi berbagai penyakit menjadi kendala mereka akan divaksin.
Seperti dialami Mak Komariah (63) tidak perkenankan di vaksinan karena memiliki riwayat kesehatan. Dia memiliki riwayat darah tinggi penyebab sulitnya mengikuti vaksinasi.
Apalagi tekanan darah orang berusia lanjut sering tinggi. Sehingga banyak lansia mengurungkan niatnya untuk divaksin
"Tekanan darah tinggi sering menjadi penyebab para lansia gagal divaksin. Namun kami mengapreasisi pemerintah yang memberikan kadeudeuh kepada lansia yang mau divaksin," katanya.
Kader Posyandu Dahlia di Kecamatan Baros, IA Yani Suryani membenarkan banyaknya lansia yang belum tervaksin akibat faktor kesehatan.
Baca Juga: Gadis Arab Saudi Terjebak Macet di Terowongan Bersama Sopir Indonesia, TKI: Enak Jauh Apa yang Dekat
"Benar, ada yang kondisinnya memang tidak memungkinkan untuk divaksin. Termasuk, ada juga yang ketika mau divaksin tensinya tinggi. Sehingga, para lansia ini gagal divaksin," bebernya.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengaku masih keteteran terkait vaksinasi lansia. Baru 47 persen lansia di wilayahnya yang tervaksin hingga saat ini.
"Tingkat vaksinasi lansia belum 70 persen, baru 47 persen," ucapnya.
Baca Juga: Tidak Disangka di Arab Saudi yang Lebih Berharga Itu Sepeda Bukan Mobil, Benarkah?
Achmad Fahmi mengatajan telah mendorong Dinas Kesehatan Kota Sukabumi melakukan door to door untuk mempercepat capaian vaksinasi.
Proses tersebut dilakukan dengan mengajak berbagai pihak untuk memberikan kadeudeuh. Terutama kepada peserta vaksin berusia lanjut
"Kita mengajak berbagai pihak untuk memberikan kadeudeuh sebagai daya tarik lansia mau divaksin,"katanya.
Dia mengatakan wabah pandemi Covid 19 di wilayahnya melandai di momen hari kesehatan nasional (HKN) ke 57 tahun 2021. Bahkan, hanya ada dua orang yang sedang menjalankan isolasi mandiri.
"Pandemi covid 19 terus melandai di Kota Sukabumi," ujarnya.***