Pasutri Buruh Pabrik di Sukabumi Lahirkan Bayi Kembar Siam, Abdul: Operasi Pemisahan Membutuhkan Rp1,5 M

11 Agustus 2021, 11:26 WIB
Evi warga Bojongrahardja, Cikembar Kabupaten Sukabumi tengah berada di antara bayi kembar Siam anaknya /Ahmad Rayadie/

MEDIA PAKUAN- Pasangan Suami Istri warga Kamoung Bojongrahardja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi melahirkan bayi kembar Siam.

Kendati kesehatan  bayi berjenis kelamin perempuan dari pasangan Abdul Muslih dan Evi Susantri sehat. Tapi diharapkan dapat segera memperoleh penanganan medis.

Bayi kembar siam merupakan anak kedua dan ketiga melalui proses sesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasan Sadikin, Bandung.

Baca Juga: Diperpanjangnya PPKM Level 4, BLT UMKM BPUM Rp1,2 Juta Kembali Disalurkan Kepada 1 Juta Pelaku Usaha

Bayar dengan kondisi tubuh bagian dada dan perut menempel satu sama lain, kini masih belum memperoleh penanganan medis.

Apalagi diperoleh informasi proses pemisahan sangat membutuhkan biaya tidak sedikit. Diperkirakan membutuhkan biaya tidak kurnag dari Rp1,5 Miliar.

Sementara Abdul hanya bekerja di jasa pengiriman barang dengan gaji hanya sekitar Rp80 ribu/hari.

Baca Juga: Makna Hijrah Nabi Muhammad Saw Menuju Kota Madinah: Berhijrah dari Sesuatu Dilarang Allah

Begitupun dengan Evi buruh pabrik dengan berpenghasilan hanya sekitar Rp3 juta/bulan.

" Karena tidak ada biaya, maka istri dan kedua anak kembar Siam dibawa kerumah, "kata Abdul Muslih.

Abdul Muslih mengatakan hanya bisa pasrahenunggu uluran tangah para dermawan untuk membantu proses pemisahan. Bayi berna Zahira dan Zaina kini hanya berbaring di rumah ditemani ibunya.

"Mudah-mudahan ada dermawan yang bisa membantu. Dari pemeriksaan medis sementara hanya Zaini yang tidak memiliki hati,"katanya.

Baca Juga: Selesai 75 Persen! Tol Bocimi Seksi 2 Rampung Akhir Tahun 2021, Sukabumi Bogor 2 Jam

Abdul Muslih mengatakan sejak bayi dikandungan berusia empat bulan. Pihak puskesmas Cikembar menyarankan  agar proses persalinan dilakukan dirumah sakit besar.

"Ketika di USG pihak puskesmas menyarakan dibawa ke rumah sakit saat proses persalinan. Dan benar saja, ketika melahirkan ada kelainan, bayi dalam kondisi berdempetan,"katanya.

Untuk proses persalinan, kata Abdul Muslih menggunakan Kartu Indonesia Sehat. Sedangkan untuk kebutuhan pulang pergi ke rumah sakit di Bandung dari bantuan warga.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler