SUDAH DUA BULAN! Bupati Mamuju Sutinah Akibat Gempabumi Januari Lalu, Desa Kopeang dan Bela Masih Terisolir

13 Maret 2021, 11:01 WIB
Pemkab Mamuju mengunjungi desa yang terisolasi pascagempa. /Antara/M Faisal Hanapi/

 

MEDIA PAKUAN -Gempabumi di Mamuju, mengakibatkan tanah longsor, sehingga menutupi ruas jalanan tempat masyarakat setempat lewat.

Lebih tempatnya, di Desa Kopeang dan Desa Bela, di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

Pasca bencana wilayah tersebut, masih dalam terisolasi. Lalu lintas angkutan darat tidak bisa dilalui, karena terhalang material tanah longsor. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Mamuju Sutinah Suhardi, saat memberikan keterangan di Mamuju Jumat 12 Maret 2021 Malam. 

Baca Juga: Kabar Gembira RANS Entertaiment Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Buka Lowongan Kerja, Fahmy Lemonz : Ayo Gabung

Baca Juga: Suka Berpetualang! Inilah Rekomendasi Motor Trail 150cc dari Honda CRF dan Kawasaki KLX pada Maret 2021

"Desa Bela dan Kopeang masih terisolasi akibat gempa yang terjadi pada 15 Januari 2021dan mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju dan Majene," kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju Jumat 12 Maret 2021 malam.

Oleh sebab itu, Sutinah selaku Bupati Mamuju, menyampaikan beberapa hal penting terkait kejadian gempabumi yang menggoncang wilayah Mamuju.

Menurut Sutinah ada sekitar 27 titik longsor yang membuat Desa Bela dan Kopeang sulit diakses sehingga daerah itu menjadi terisolasi.

Sutinah menyebut Pemkab  Mamuju akan tetap memberikan memperhatikan dan membangun kembali fasilitas di kedua wilayah tersebut.

Baca Juga: Suka Berpetualang! Inilah Rekomendasi Motor Trail 150cc dari Honda CRF dan Kawasaki KLX pada Maret 2021

Baca Juga: Awas Narkoba! Tercatat 82 Desa Kaltim Masuk Kategori Bahaya

Bantuan diberikan sesuai dengan komitmennya sebelum terpilih menjadi bupati Mamuju agar dapat kembali putih dan tidak lagi terisolasi.

Ia juga menjelaskan Desa Bela dan Kopeang terletak di Pegunungan Mamuju, sekitar 35 kilometer dari jalur trans Sulawesi di Kecamatan Tapalang.

"Untuk menuju daerah itu cukup sulit karena harus melalui gunung jurang dan jalan berliku, dan kini diperparah dengan banyaknya titik longsor," ucapnya.

Selama ini, kata  Sutinah  bantuan logistik kepada warga yang tersiolisr dengan menggunakan pesawat helikopter. Terutama kepada  masyarakat desa  agar terbantu memenuhi kebutuhan hidupnya selama wilayahnya terisolasi.

"Kami prihatin melihat kondisi masyarakat yang terisolasi dan rumahnya dirusak gempabumi. Kami akan kesana lagi memberikan perhatian pembangunan kepada masyarakat,"kata  Sutinah Suhardi.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler