Hari Kartini, Mengenal Sosok Raden Adjeng Kartini dan Perjuangannya dalam Kesetaraan Wanita

- 21 April 2022, 09:35 WIB
Hari Kartini 21 April 2022
Hari Kartini 21 April 2022 /Pikiran Rakyat/
MEDIA PAKUAN - Raden Adjeng Kartini Djojo Adiningrat atau dikenal dengan Raden Ayu Kartini (R.A Kartini) merupakan tokoh dari Jawa dan merupakan Pahlawan Nasional Indonesia.
 
Raden Adjeng Kartini (R.A. Kartini) merupakan anak kelima dari 11 saudara kandung dan tiri.
 
Raden Adjeng Kartini adalah bangsawan Jawa yang lahir dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah, di Jepara pada 21 April 1879.
 
 
R.A Kartini memiliki kesempatan untuk mengikuti sekolah di Europeesche Lagere School hingga akhirnya dirinya bisa membaca dan fasih berbahasa Belanda.
 
Namun Kartini tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena harus kembali dan berdiam diri di rumah sebagaimana perempuan Jawa pada umumnya.
 
Hal itu tak sertamerta membuat Kartini menerima keadaannya saat itu, berbekal kecerdasan dan pengalamannya belajar ia pun memiliki keinginan untuk menjadi guru dan mengajarkan para wanita untuk belajar membaca.
 
Karena kegigihan dan kecerdasan R.A Kartini, tertuang dalam surat-surat yang berisi tentang pemikiran-pemikirannya untuk majukan Kaum wanita pribumi.
 
 
Dengan kefasihannya berbahasa Belanda, kartini pun mampu mendapatkan informasi baik dari buku, melalui media cetak dan dari sahabat pena dari Belanda.
 
Ia bertekad untuk memajukan pola pikir dan kesetaraan dalam mengenyam pendidikan kaum wanita.
 
Perjuangan R.A Kartini dan pemikiran-pemikirannya tertuang dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada sahabatnya yang ada di luar negri.
 
Dalam surat yang ditulisnya, Kartini banyak sekali menuliskan tentang keinginan dan cita-cita untuk memajukan kaum wanita Indonesia yang sama antara wanita dan pria (emansipasi wanita). 
 
R.A Kartini saat itu ingin sekali masuk sekolah guru di Belanda, namun pada usia 24 tahun keinginan tersebut harus kandas karena ia harus menikah dengan Bupati Rembang bernama Raden Adipati Joyodiningrat.
 
 
Beruntung sang suami mendukung penuh keinginan R.A Kartini untuk membuat sekolah bagi para anak perempuan di sekitar, dan setelah hal itu pun munculah sekolah Kartini di berbagai daerah.
 
Dari pernikahannya Kartini di karuniai seorang anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
 
Kemudian beberapa hari setelah melahirkan, Kartini wafat pada 17 September 1904.
 
Kini surat-surat Kartini yang dikirimkan pada sahabat-sahabatnya pun dibuat dan dijadikan sebuah buku yang berkisah tentang perjuangannya berjudul
"Habis Gelap Terbitlah Terang".
 
 
Meskipun Kartini sudah meninggal namun melalui surat-suratnya memiliki arti penting bagi kedudukan kaum wanita khususnya di indonesia.
 
Berkat jasanya R.A Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, hingga saat ini tanggal 21 April Indonesia memperingati Hari Kartini. ***

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x