Singgung Keras Tentang Protokol Kesehatan di Jawa Tengah, dr Tirta: Edyaaan Pak kalo Ga Terkontrol!

- 18 November 2020, 09:51 WIB
Influencer dr Tirta kritisi ketegasan petugas dalam menegakkan prokes covid-19.
Influencer dr Tirta kritisi ketegasan petugas dalam menegakkan prokes covid-19. /Instagram.com/@dr.Tirta

MEDIA PAKUAN - Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab dipanggil dr. Tirta layangkan protes terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait kerumunan kampanye di Jawa Tengah.

Melalui akun media sosialnya dr. Tirta meluapkan kekesalannya atas perilaku yang dinilai mengabaikan protokol kesehatan tersebut.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

 
"Yth pak @ganjar_pranowo total ada belasan pilkada di provinsi Jawa Tengah, dari Klaten, Solo, Boyolali lho edyaaan pak kalo ga terkontrol," kata dr Tirta, dikutip Media Pakuan dari laman Instagram @dr.Tirta.

Baca Juga: Usai Taklukan Kolombia, Ekuador Melesat ke Posisi 2 Klasemen Kualifikasi Piala Dunia

Disamping itu, dalam unggahan yang sama, dr. Tirta juga membahas soal keadaan terkini di rumah sakit Klaten yang dikabarkan mulai dipenuhi pasien Covid-19.

"RSST klaten bed mau penuh lho, beberapa hari sebelum ini, kampanye treng-treng teng-teng di Klaten tuh pak. Belum orang Jakarta mudik kalo akhir tahun, iso bubar total ambyar huhuhu," kata dr.Tirta melanjutkan.

Dia mengingatkan Gubernur Jawa Tengah itu untuk memikirkan dampak yang terjadi bila protokol kesehatan Covid-19 terus dilanggar.

Baca Juga: Terima Kepergian Lionel Messi dari Barcelona, Javier Tebas Sebut Man City Pilihan Terbaiknya

Dokter Tirta juga menyinggung soal keadilan dalam mematuhi peraturan protokol kesehatan.

"Even itu yg kampanye anak tokoh besar negara, ya bagi saya kalo soal protokol dan massa harus dikontrol," ujarnya.

Dia juga menyinggung soal mutasi dua Kapolda yang terjadi kemarin.

Baca Juga: Dihukum! Pelanggar Protokes Covid-19 di Sukabumi, Menghapal Pancasila hingga Didenda

"Kapolda Metro Jaya dan Jabar aja dimutasi karena kejadian kemaren. Jangan sampe Jateng kejadian ya pak," ujar dr. Tirta menutup unggahannya.

Selain itu dalam unggahan yang lain dr. Tirta juga mengungkapkan pengalamannya dengan mantan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana.

Bahwa Dia pernah membagikan masker kepada ribuan buruh sebelum aksi demo menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja bersama Irjen Pol Nana Sudjana.

Baca Juga: Dihukum! Pelanggar Protokes Covid-19 di Sukabumi, Menghapal Pancasila hingga Didenda

“Saya bareng Kapolda Metro Irjen Nana sebelum dicopot dan dimutasi, kita bagi masker 150.000 pcs ke buruh-buruh Jababeka sebelum demo-demo itu,” tuturnya, dikutip dari akun @dr.tirta.

Seperti yang diketahui, pencopotan Nana Sudjana dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya dilakukan sebagai sanksi karena tidak melaksanakan perintah dalam menegakan protokol kesehatan.

“Beliau 2 hari lalu dicopot, karena dianggep salah atur terapin protokol,” ucap dr. Tirta.

Baca Juga: Dihukum! Pelanggar Protokes Covid-19 di Sukabumi, Menghapal Pancasila hingga Didenda

Sebelum Nana Sudjana, dr. Tirta juga dicopot dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada bulan Juni 2020 lalu.

Pencopotannya adalah karena dia gagal menerapkan jaga jarak saat melakukan edukasi.

“Juni 2020, saya gagal jaga jarak saat edukasi di HW, saya dicopot dari Satgas Covid, di-bully senegara wkwkwakak selama 7 hari di medsos,” katanya.

Baca Juga: Laptop 2 In 1 Super Canggih dan Menawan, Inilah Spesifikasi Microsoft Surface Go 2

Tirta juga mengatakan bahwa dicopot dari jabatan karena melakukan kesalahan adalah risiko.

“Kami merasakan hal yang sama. Salah ya salah, ditegur. Salah kita akui. Merah Putih, terus,” ucapnya.

Dia juga meminta warganet untuk tidak mengaitkan kritikannya kepada kepala daerah dan tokoh lain, dengan sebutan-sebutan yang dibuat warganet.

Halaman:

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x