Mukhamad Misbakhun : Paling Bagus Bagaimana Resesi Bisa Dilewati dengan Cepat

- 6 November 2020, 08:58 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun
Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun /

MEDIA PAKUAN-Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menanggapi perdebatan perekonomian Indonesia pasca pengumuman produk nasional bruto (PDB) Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dia meminta semua pihak tidak mendebatkan istilah resesi atau tidak. Namun, semua harus sama-sama melakukan langkah mengatasi situasi buruk akibat pandemi Covid-19.

"Menghadapi ini yang paling utama bukan mempermasalahkan resesi atau tidak, yang paling bagus adalah bagaimana resesi ini kita lewati dengan cepat, melakukan langkah antisipasi mengatasi situasi yang ada," ujar Miskbakhun saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Kamis 5 November 2020 disadur dariPRFMNews.com.

Baca Juga: Kemenag Imbau Pemuka Agama Sampaikan Ceramah Kepahlawanan

BPS mengumumkan PDB Indonesia di kuartal III tahun 2020 minus 3,49 persen. Kondisi ini menunjukkan Indonesia masuk jurang resesi setelah pada kuartal II di tahun yang sama ekonomi RI juga terkontraksi alias negatif.

Misbakhun mengatakan, pertumbuhan negatif ekonomi Indonesia murni dipengaruhi karena dampak pandemi global. Bahkan situasi ini terjadi di seluruh dunia akibat diberlakukannya pembatasan berskala besar hingga lockdown yang menyebabkan aktivitas masyarakat terbatas.

Pemerintah dan semua pihak diminta untuk melakukan langkah-langkah agar kehidupan segera normal dan ekonomi kembali bangkit.

"Daripada kita berdebat resesi atau tidak, jadi bagaimana kita menatap kehidupan itu lebih penting, lalu cepat bangkit ke kondisi normal," imbuhnya.

Baca Juga: Kemendikbud RI Naikkan BOS untuk Daerah Tertinggal dan Terluar

Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, seperti halnya memberikan stimulus dan subsidi kepada pelaku UMKM. Juga bantuan ke sektor kesehatan dan lainnya.

Menurutnya, pemerintah sudah berada di jalur yang benar dalam penggunaan anggaran negara karena  difokuskan untuk penanganan pandemi.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen pada pertumbuhan kuartal II, namun membaik menjadi minus 3,49 persen pada kuartal ke III.

"Gerakan ke arah situ harus ditingkatkan dengan belanja yang harus meningkat. Perlu juga perbaikan stimulus kepada kelompok kelas menengah yang selama ini menahan belanja mereka, sebab pertumbuhan ekonomi kita kan banyak ditopang belanja kelas menengah," pungkasnya.

Baca Juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Vanessa Angel Sempat Meminta Maaf ke Keluarganya

Artikel ini disadur dari PRFMNews.com judul “DPR Sebut Tidak Perlu Berdebat Indonesia Resesi, Fokus Pandemi Lebih Penting”.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Prfmnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x