Indonesia akan Menerima Vaksin COVID-19 asal China pada November 2020

- 28 Oktober 2020, 22:52 WIB
ilustrasi vaksin covid-19
ilustrasi vaksin covid-19 /rima ayu dwianita/

MEDIA PAKUAN-Indonesia akan menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 melalui PT Bio Farma dari Sinovac Biotech Ltd China pada November 2020 mendatang.

Pengumuman itu disampaikan oleh Kepala Divisi Unit Klinik dan Imunisasi Bio Farma, Mahsun Muhammadi ketika mengisi seminar virtual "Vaksinasi COVID-19 di Indonesia: Di mana Peran Masyarakat" di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2020.

Baca Juga: Vaksin Sinovac dari China Dipastikan Aman Digunakan

"Saat ini posisinya untuk bulan November 2020 ini 15 juta dosis bulk," kata Mahsun dalam keterangannya.

Bio Farma akan mengolah dosis bulk tersebut sebagai bahan baku yang menjadi vaksin siap pakai oleh masyarakat sesuai izin dan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Erick Thohir Imbau Warga tidak Tinggalkan Protokol Kesehatan Meki Vaksin COVID-19 Ditemukan

Mahsun menyebutkan kapasitas produksi vaksin Covid-19 sudah ditingkatkan oleh Bio Farma dan Sinovac akan mengirim vaksin siap jadi untuk bulan November dan Desember 2020 sebanyak 1,5 juta dosis.

Mahsun juga mengatakan harga vaksin akan disesuaikan meskipun vaksin harus melalui perawatan secara khusus seperti tidak boleh dibekukan, penyimpanan vaksin pada suhu 2-8 derajat Celcius, dan vaksin tahan enam jam setelah dibuka.

Baca Juga: Wapres RI KH Ma'ruf Amin Andalkan Pemuda dalam Upaya Pencegahan COVID-19

"Harga vaksin harus terjangkau, sudah masuk uji klinik fase 3, sesuai untuk penduduk Indonesia, dan dengan biaya distribusi rendah," ucapnya.

Masih dalam keterangannya bahwa vaksin Covid-19 harus memiliki beberapa pertimbangan antara lain vaksin harus aman, berkhasiat atau mampu menimbulkan antibodi, dan bermutu. Selain itu, vaksin juga hanya boleh menimbulkan efek samping yang sewajarnya.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di NTT Terbilang Tinggi

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang menjadi uji klinik fase 3 dengan 1.620 relawan.

Kemudian ada Brazil dengan 8.870 orang, Chili dengan 4.000 orang, Bangladesh dengan 4.000 orang, dan Turki dengan 13.000 orang yang jumlah keseluruhannya 31.490 orang.

Baca Juga: Beberapa Kasus yang Mendera Habib Bahar bin Smith

Uji klinik fase 3 di Indonesia sudah dimulai sejak Agustus 2020 dan transfer teknologi terjadi paa September 2020 dan diharapkan rampung pada Januari 2021.

Editor: A. Rohman

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah