Pilpres Jadikan Tameng Jokowi untuk Pertahankan Kekuasaan, Eks Ketua BEM: Gibran Second Account

- 12 April 2024, 17:44 WIB
Mantan Ketua BEM UI, Melki dan Ketua BEM Paramadina, Afiq Naufa
Mantan Ketua BEM UI, Melki dan Ketua BEM Paramadina, Afiq Naufa //Instagram @melkisedekhuang

Ketua BEM Universitas Paramadina ini menegaskan pembatasan terhadap persepsi demokrasi kita terdegradasi dengan semua yang dilakukan Presiden Jokowi seolah-olah hanya pemilihan umum.

“Jokowi hanya menafsirkan demokrasi ini pada pemilu saja. Sehingga dia bisa melegitimasi dia bisa seenaknya pakai pilpres dengan pemilu untuk melegitimasi asas demokrasi yang dia persepsikan,” tegasnya.

Baca Juga: Terbongkar Alasan MK Engan Panggil Jokowi Ke Persidangan PHPU

“Azas pilpres dan pemilu ini untuk melanggengkan kekuasaan. Dan ini terkonfirmasi dengan melalui ketika dia mengintervensi MK untuk meloloskan Gibran anak kandungnya sebagai calon wakil presiden,” tandas Afiq Noval.

Sebagai anak muda kata Melki, ia tidak menilai Gibran sebagai representasi anak muda.

Bahkan jauh dari representasi anak-anak muda karena dia tidak menghargai konstitusi tidak menghargai gak azasi manusia tidak melindungi demokrasi dari kerusakan.

Anak muda itu harusnya direpresentasikan oleh orang-orang yang setiap harinya menggunakan usahanya sendiri untuk mengubah keadaan tanoa mengubah konstitusi, tanpa mengacak-ngacak hukum.

Sementara Gibran ingin mendapatkan kekuasaan mela juta ayahnya dengan merusak konstitusi, melecehkan konsepsi hukum, merusak demokrasi.

“Bukan representasi anak muda dia, representasi anak Presiden,” tegasnya.

Afiq menambahkan di kalangan anak muda itu ada istilah first account dan second account. First account untuk yang terbuka umum, second account untuk yang privatenya.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah