"Teritama pemukiman yang beradatidak jauh dari aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Gunung Marapi," katanya.
Sementara itu, kata dia, tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level III (Siaga). Masyarakat disekitar dan pengunjung dilarang masuk dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi.
Aktivitas Gunung Marapi terus dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi.
Sebenarnya, rangkaian erupsi Gunung Marapi terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 lalu, namun hingga saat ini telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng Gunung Marapi.
Baca Juga: Shopee Jadi Sponsor Utama, Jangan Lewatkan Keseruan Shopee Cup Asean Club Championship 2024-2025
Baca Juga: Klub-Klub Top Asia Tenggara Bakal Berkompetisi di Shopee Cup ASEAN Club
"Berdasarkan rekaman seismograf di Pos PGA Marapi, Bukittinggi, pada hari Jumat tanggal 5 April 2024 dari pukul 14.00 hingga 15.30 WIB.
Potensi ancaman banjir lahar terekam getaran tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak Gunung Marapi yang dikhawatirkan terjadinya banjir lahar," ungkap Wafid.***