Lebih Dahsyat, Gunung Marapi Sumatera Barat Kembali Meletus: Warga Cemas Erupsi Diwarnai Suara Dentum Keras

- 7 Januari 2024, 10:13 WIB
Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam pada Jumat (22/12/2023). Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini/ANTARA/HO-Dokumen Pribadi//
Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam pada Jumat (22/12/2023). Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini/ANTARA/HO-Dokumen Pribadi// /
 
 
MEDIA PAKUAN - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat,  Minggu 7 Januari 2024 masih terus mengeluarkan asap tebal.
 
Sehari sebelumnya, Sabtu 6 Januari 2024 kembali meletus. Erupsi yang diwarnai suara dentuman bertubi-tubi membuat warga cemas.
 
Apalagi tidak ada peringatan dini, gunung tersebut akan mebali meletus lebih dahsyat dari sebelumnya.
 
Erups Gunung Marapi yang sebelumnya memakan korban jiwa para pendaki itu, kembali mengeluarkan lava dan awan panas.
 
Erupsi sejak Minggu 3 Desember 2023 lalu,   dan menimbulkan korban jiwa sebanyak 24 orang itu, kini membuat bersiaga. Terutama warga yang berada tidak jauh dari  sekitar kaki gunung.
 
 
Mereka kini merasakan getaran lebih hebat. Bahkan sebelum erupsi terjadi sempat mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh.
 
Suara dentuman memekan telingan warga yang berada bebera kilometer dari lokasi Gunung Marapi.

"Tadi malam sekitar jam 20:45 WIB setidaknya terjadi tiga kali  dentuman keras. Warga kami yang menyaksikan adanya cahaya kemerahan keluar dari kawah puncak Marapi.
 
Warga ketakutan karena tidak adanya peringatan dini erupsi kapan terjadi," kata Kepala Nagari atau Desa Bukit Batabuah, Kecamatan Candung, Agam Firdaus, Minggu 7 Januari 2024.

Ia mengatakan juga selain cahaya seperti percikan api, Gunung Marapi juga menimbulkan suara gemuruh dengan periode yang  cukup lama terdengar.

"Suara gemuruh terdengar sampai sekitar 10 menit, bahkan sebagian warga merasakan adanya getaran seperti gempa bumi saat dentuman.
 
 
Pintu rumah sampai bergoyang. Sebagai kepala desa mengkhawatirkan keselamatan warga jika erupsi terus saja terjadi," katanya.

Firdaus tetap mengimbau warganya  yang berada persis di pinggang Gunung Marapi untuk tetap waspada. Namun ia menyayangkan, minimnya informasi soal kondisi Marapi.

"Selama ini info yang kita terima itu setelah gunung meletus. Kalau bisa kami meminta ada keterangan saat status Marapi terus meningkat. Jadi kami bisa melakukan langkah antisipasi," katanya.

Sementara itu pula Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) mencatat bahwa lebih dari 100 kali terjadi letusan sejak periode erupsi awal di awal Desember 2023.
 
Baca Juga: Pangeran Frederik Denmark Selingkuh, Ratu Margrethe II Lepaskan Mahkota Kerajaan: Demi Menantunya?

"Total hingga saat ini terjadi 113 kali letusan Gunung Marapi sejak Minggu (3/12) 2023. Pada Desember 2023 terjadi 107 kali dan enam kali di 2024 termasuk tiga kali pada hari Sabtu (6/1)," kata petugas PGA, Teguh Purnomo.

Dalam imbauannya, sesuai Permen ESDM nomor 15 tahun 2011, warga di pemukiman untuk selalu diminta untuk tetap tenang karena saat ini Gunung Marapi berada di level waspada yang artinya masyarakat masih bisa melanjutkan aktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan.

"Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah atau di radius tiga kilometer. Jangan menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," katanya.***





 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: antaranews.com/amp/berita/21936/gunung-marapi-


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x