Network
MEDIA PAKUAN - Kementerian Kesehatan RI membenarkan adanya kematian akibat virus Covid-19 di Kota Batam, Minggu 24 Desember 2023 lalu.
Kepastian setelah kemenkes mengkomfirmasi Selasa 26 Desember 2023. Pasien tersebut meninggal karena terpapar varian JN.1
Sebelumnya 8 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Namun 4 orang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan dua orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit, dan 2 orang meninggal.
Untuk proses pemakaman kedua pasien tersebut mengikuti protokol Covid-19.
Untuk proses pemakaman kedua pasien tersebut mengikuti protokol Covid-19.
Baca Juga: Situasi Konflik Gaza Semakin Mencekam, Kini Mencapai Angka 21.000 Orang Palestina Yang Tewas
Maka dari itu Kota Batam dihimbau untuk kembali mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Maka dari itu Kota Batam dihimbau untuk kembali mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Tidak hanya mewajibkan memakai masker, tapi warga di himbau menjaga jarak. Termasuk rajin mencuci tangan.
Masyarakat juga di ajak untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Indonesia kini kembali menghadapi kenaikan asus COVID-19, disebut-sebut akibat varian JN.1 yang juga menjadi biang kerok gelombang COVID di Singapura.
Masyarakat juga di ajak untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 sebagai langkah pencegahan yang efektif.
Indonesia kini kembali menghadapi kenaikan asus COVID-19, disebut-sebut akibat varian JN.1 yang juga menjadi biang kerok gelombang COVID di Singapura.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, di antara lebih dari 2 ribu kasus COVID-19 dalam sepekan ini. Dia meyakini sebanyak 43 persennya merupakan infeksi JN.1.
Strain JN.1 muncul di AS pada bulan September. Ini adalah kerabat dekat BA.2.86 (secara informal disebut sebagai “Pirola”), garis keturunan varian Omicron yang telah dilacak CDC sejak Agustus.
Salah satu aspek luar biasa dari JN.1 adalah evolusinya yang cepat, yang menunjukkan bahwa virus ini mungkin lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh, atau mungkin lebih mudah menular, menurut CDC. Setelah kemunculan pertamanya yang terdokumentasi di AS pada bulan September.
Strain JN.1 muncul di AS pada bulan September. Ini adalah kerabat dekat BA.2.86 (secara informal disebut sebagai “Pirola”), garis keturunan varian Omicron yang telah dilacak CDC sejak Agustus.
Salah satu aspek luar biasa dari JN.1 adalah evolusinya yang cepat, yang menunjukkan bahwa virus ini mungkin lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan tubuh, atau mungkin lebih mudah menular, menurut CDC. Setelah kemunculan pertamanya yang terdokumentasi di AS pada bulan September.
Baca Juga: Pasca Berseteru, Sandrina Michelle Kembali Kerumahnya: Bawa Sebuket Bunga Mawar Biru Buat Ibundanya
Gejala Covid-19 Varian JN.1
Batuk, Sakit Tenggorokan, Sakit kepala, Nyeri otot, Demam, Perubahan atau hilangnya rasa atau bau, Pilek. dan Brain fog” (merasa kurang terjaga dan sadar).***
Gejala Covid-19 Varian JN.1
Batuk, Sakit Tenggorokan, Sakit kepala, Nyeri otot, Demam, Perubahan atau hilangnya rasa atau bau, Pilek. dan Brain fog” (merasa kurang terjaga dan sadar).***
