Kasus Covid-19 Meningkat Akibat Varian JN.1, Amerika Serikat Berada dalam Sorotan

- 18 Desember 2023, 10:34 WIB
Staf medis mengambil sampel dari warga untuk tes Covid-19 di Seoul, 2021.
Staf medis mengambil sampel dari warga untuk tes Covid-19 di Seoul, 2021. /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Kasus Covid-19 kembali mencuat menjelang akhir tahun, dengan Singapura dan Amerika Serikat mengalami peningkatan signifikan. Kenaikan ini disebabkan oleh munculnya varian baru, Covid varian JN.1, yang memiliki tingkat penularan yang tinggi.

Hingga saat ini, World Health Organization (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa Covid-19 varian JN.1 telah menyebar di 12 negara. Amerika Serikat menjadi fokus perhatian karena varian ini dianggap berperan dalam peningkatan kasus. Varian ini merupakan turunan dari BA.2.86 dan telah muncul sejak September 2023.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa Covid varian JN.1 lebih mudah menular, menyebabkan lonjakan kasus di Amerika Serikat. Tenaga kesehatan dilaporkan kesulitan menghadapi lonjakan pasien yang terus bertambah.

Mark Cameron, PhD, seorang profesor dan peneliti penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Case Western Reserve, menjelaskan bahwa varian JN.1 memiliki kemiripan dengan varian BA.2.86. Meskipun masih dalam pemantauan, banyak yang memperkirakan varian ini akan terus berkembang dan menyebar.

Laporan ilmiah menunjukkan bahwa Covid varian JN.1 cenderung menimbulkan gejala seperti sakit perut dan diare. Lebih mengkhawatirkan, varian ini juga terbukti lebih kebal terhadap vaksinasi.

Meskipun belum ada kepastian terkait lonjakan kasus Covid-19, sejumlah pakar menyebutkan bahwa ini bisa menjadi bagian dari pasang surut endemi. Masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat, terutama mereka yang rentan tertular, guna memitigasi risiko penyebaran virus.

Varian Covid-19 JN.1 yang mengalami mutasi ini menimbulkan kekhawatiran karena diyakini memiliki protein lonjakan yang memungkinkan virus menempel pada sel manusia, memicu infeksi Covid-19. Gejala umum dari varian ini mencakup sakit tenggorokan, penyumbatan, pilek, batuk, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, demam atau menggigil, hingga hilangnya indera perasa atau penciuman. Perkembangan selanjutnya tetap menjadi fokus utama dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 di masa mendatang.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x