Ngeri, 971 Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat: Trendi di Akhir Tahun, Simak Penjelasan

- 25 Desember 2023, 14:09 WIB
Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri /pixabay/
 
 
MEDIA PAKUAN - Aksi bunuh diri dikalangan remaja di Indonesia makin meningkat. Bahkan menjelang akhir 2023 ini,  aksi bunuh diri makin meningkat. Hal tersebut menjadi trending dengan tagar trend bunuh diri.

Baru-baru ini beberapa kasus dugaan bunuh diri di lingkungan mahasiswa yang ramai diberitakan

Pertama, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa berinisial NJW (20). Dia ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa persisdi Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 10 Desember 2023.

Tindakan  tersebut  sengaja dilakukan  lantaran korban memiliki masalah keluarga dan asmara yang tak sanggup ditanganinya.
 
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Teroris, 18 Orang Diamankan Jelang Nataru 2023: Paling Banyak Jateng, Simak Mana Saja?

Kedua, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang, Jawa Tengah.
 
Mahasiswa berinisial EN (24) yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya, Rabu, 11 Oktober 2023.

Korban sendiri pertama kali ditemukan meninggal oleh teman dan kekasihnya.  Teman korban yang curiga dengan keberadaan korban yang tidak kunjung keluar rumah. 
 
Mereka meminta pemilik tempat indekos untuk membuka pintu kamar dengan kunci cadangan.

Namun tidak diketahui penyebabnya sebenarnya korban melakukan tindakan bunuh diri Tersebut.

Terbaru, ditemukan  seorang mahasiswa  gantung diri di sebuah kos di kawasan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
 
Baca Juga: Alyssa Soebandono Kabarkan Diringa Tengah Mengandung Anak Ketiga

Korban berjenis kelamin laki-laki berinisial PRR (20 tahun) yang ditemukan meninggal dunia pada 23 Desember 2023 kemarin.

Korban ditemukan oleh teman satu kos nya yang berbeda kamar, saksi bermaksud ingin ke kamar mandi yang melewati kamar korban.

Namun, saat itu saksi yang berinisial ABC melihat pintu kamar terbuka dan korban tidak ada di tempat tidur.  Karena penasaran Saksi pun mencoba masuk ke kamar dan memanggil korban, namun tidak ada jawaban.

Keadaan saat itu masih pagi buta sekita jam 05:30 WIB, karena minimnya pencahayaan saksi kemudian mengambil ponselnya.
 
Dan menyalakan cahaya dari ponsel untuk menerangi kamar sembari mencoba mencari keberadaan korban di kamar tersebut.
 
Baca Juga: Momen Natal Jokowi Mendoakan Keselamatan dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia

Betapa terkejutnya saksi ketika menemukan korban dalam keadaan gantung diri menggunakan tali rafia yang diikat di paku tembok.
 
Selanjutnya, saksi memberi tahu temannya yang lain dan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Setelah mendapat laporan, polisi langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Selanjutnya korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penanganan lebih lanjut oleh Unit Reskrim Polsek Depok Timur," jelas Linda.

Lebih miris, kasus bunuh diri kembali terjadi pada seorang pemuda berinisial AZ (18 tahun), asal warga Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
 
 
Korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Selasa 19 Desember 2023, Diduga korban meninggal karena  mengalami gangguan mental selama setahun terakhir ini yang akhirnya membuatnya memilih untuk  bunuh diri.

Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan, kejadian ini terungkap ketika ibu korban, mencoba membangunkan AZ di kamarnya dan tidak kunjung merespons pada Selasa pagi.

''Saat masuk kamar dan hendak mematikan lampu rumah, ibunya terkejut melihat telapak kaki AZ menggantung di udara, posisinya tidak menyentuh lantai sekitar 10 sentimeter," kata dia kepada wartawan.

Wakil Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yuli Yasin menyebutkan fenomena anak-anak atau remaja bunuh diri tidak hanya menjadi indikasi bahwa anak-anak bermasalah.
 
 
Namun juga sekaligus menjadi indikasi bahwa keluarga Indonesia tidak sedang baik-baik saja.

Depresi yang berat menjadi salah satu penyebab terjadinya bunuh diri. Konsep diri. Masalah konsep diri banyak dialami oleh remaja.
 
Konsep diri yang keliru membuat mereka merasa tidak diinginkan, tidak berharga dan tidak seorang pun mengasihi mereka.

Untuk diketahui sejak Januari hingga 18 Oktober 2023 ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia, di antaranya ada remaja dan mahasiswa yang melakukan tindakan bunuh diri.

Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.*** 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x