MEDIA PAKUAN- Pasca penembakan massal di Maine, Amerika Serikat, Robert Card (42) diteukan sudah tidak bernyawa. Jasadnya ditemukan setelah 2 hari kabur melarikan diri dari kejaran petugas kepolisian.
Pengejaran yang melibatkan ratusan personil polisi bersenjata lengkap. Mereka mengejar keseluruh penjuru untuk menangkap pelaku.
Robert Card merupakan anggota pasukan cadangan Angkatan Darat AS, tewas diduga akibat bunuh diri. Mengetahu buronannya tewas, petugas segera mendatangi lokasi.
Mereka menjaga jalan menuju fasilitas daur ulang tempat ditemukannya jenazah Robert Card.
Pelaku melakukan aksinya di tempat boling dan di sebuah bar di Lewiston pada Rabu, 25 Oktober 2023 malam waktu setempat. Penembakan ini menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai 13 orang lainnya,
"Saya bernapas lega malam ini mengetahui bahwa Robert Card tidak lagi menjadi ancaman bagi siapapun," ucap Gubernur Maine Janet Mills, dalam konferensi pers usai laporan Card ditemukan dalam keadaan tewas.
Kematian Robert card meninggalkan tanda tanya, pasalnya polisi tidak bisa mengetahui motif dibalik penembakan massal yang dilakukannya. Hanya saja, polisi menemukan catatan misterius saat menggeledah rumah pelaku.
Namun catatan tersebut tidak di izinkan untuk di ungkap oleh pejabat setempat. Pihak keluarga pun mendukung polisian untuk terus menyelidiki kasus tersebut sampai selesai.
Baca Juga: Dua Warga Sukabumi Ditangkap Densus 88, Salah Satunya Eks Napiter
Pihak keluarga, Card sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya berbulan-bulan sebelum penembakan terjadi.
Menurut Angkatan Darat AS, Card bergabung militer sejak tahun 2002 namun belum pernah terlibat dalam pertempuran. Buletin otoritas penegak hukum Maine yang dirilis pada Rabu (25/10) malam, menyebut Card 'baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental' yang mencakup halusinasi pendengaran atau mendengar suara-suara.***
Pihak keluarga, Card sedang berjuang dengan kesehatan mentalnya berbulan-bulan sebelum penembakan terjadi.
Menurut Angkatan Darat AS, Card bergabung militer sejak tahun 2002 namun belum pernah terlibat dalam pertempuran. Buletin otoritas penegak hukum Maine yang dirilis pada Rabu (25/10) malam, menyebut Card 'baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental' yang mencakup halusinasi pendengaran atau mendengar suara-suara.***